NEW YORK – Pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kepada Dewan Keamanan (DK) pada Senin (11/4) bahwa PBB semakin banyak mendengar laporan pemerkosaan dan kekerasan seksual di Ukraina, ketika kelompok hak asasi manusia (HAM) Ukraina menuduh pasukan Rusia menggunakan pemerkosaan sebagai senjata perang.
Kateryna Cherepakha, Presiden La Strada-Ukraina, mengatakan hotline darurat organisasinya telah menerima telepon yang menuduh tentara Rusia atas sembilan kasus pemerkosaan, yang melibatkan 12 wanita dan anak perempuan.
"Ini hanya puncak gunung es," katanya kepada dewan melalui video. "Kami tahu dan melihat - dan kami ingin Anda mendengar suara kami - bahwa kekerasan dan pemerkosaan sekarang digunakan sebagai senjata perang oleh penjajah Rusia di Ukraina,” lanjutnya.
Baca juga: Rusia Bantah Tuduhan Rudapaksa, Ukraina Bersiap Hadapi Serangan Baru
PBB mengatakan pekan lalu bahwa pemantau hak asasi manusia PBB sedang berusaha untuk memverifikasi tuduhan kekerasan seksual oleh pasukan Rusia, termasuk pemerkosaan berkelompok dan pemerkosaan di depan anak-anak, dan mengklaim pasukan Ukraina dan milisi pertahanan sipil juga telah melakukan kekerasan seksual.
Misi Ukraina di PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan terhadap pasukan Ukraina.