Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Masjid Bersejarah Jami Al-Atiq di Kampung Melayu, Jadi "Tempat Pelarian"

Muhammad Farhan , Jurnalis-Jum'at, 15 April 2022 |01:11 WIB
Masjid Bersejarah Jami Al-Atiq di Kampung Melayu, Jadi
Masjid Jami Al-Atiq di Kampung Melayu. (MNC Portal/Muhammad Farhan)
A
A
A

Adapun pemberian nama Kampung Melayu tersebut, berdasarkan keterangan, mengartikan sebagai kampung pelarian.

"Konon kabarnya, nama Kampung Melayu diambil dari bahasa Jawa, melayu yang artinya lari atau pelarian. Jadi masjid dan nama daerah ini berartikan tempat pelarian," lanjut tulisan keterangan tersebut.

Pemberian nama Al-Atiq berdasarkan kesepakatan pengurus masjid pada 1949. Nama Al-Atiq diartikan sebagai kemerdekaan karena pada 27 Desember 1949, adanya peristiwa Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dihelat menegaskan penyerahan kedaulatan oleh pemerintah Belanda kepada Indonesia.

Baru setelahnya, pada tahun 1970-an, Gubernur Ali Sadikin meresmikan nama Masjid Jami Al-Atiq hingga sekarang. Peresmian oleh Ali Sadikin tersebut juga dibarengi dengan pemugaran yang dibantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan anggaran Rp 3.500.000 saat itu.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement