Dalam konferensi pers pada Rabu (20/4), Kepala Polisi Kedah Komisaris Wan Hassan Wan Ahmad mengatakan pihak berwenang belum mengidentifikasi penyebab sebenarnya dari insiden tersebut.
"Unsur ketidakbahagiaan mungkin ada, tetapi secara langsung, kami tidak dapat (berkomentar) sampai penyelidikan kami selesai," katanya.
Komisaris menambahkan, ada 23 personel keamanan yang berjaga saat insiden itu terjadi. Namun, jumlahnya tidak cukup untuk mengendalikan gangguan besar seperti ini. Tidak ada personel keamanan yang terluka dalam kerusuhan itu.
Harian berbahasa Inggris Malaysia The Star melaporkan bahwa para napi melarikan diri setelah protes berubah menjadi kerusuhan.
Kepala polisi Penang Mohd Shuhaily Mohd Zain mengatakan bahwa ada enam korban jiwa di antara para tahanan yang melarikan diri, yang terdiri dari dua pria dewasa, dua wanita dewasa, serta satu wanita dan satu anak laki-laki.
Astro Awani melaporkan mereka tewas saat mencoba menyeberang jalan raya setelah terjadi ledakan.
Fasilitas penahanan itu terletak di dekat perbatasan negara bagian Kedah dan daratan Penang. Fasilitas itu biasanya menampung imigran ilegal. Ada laporan tentang kondisi kehidupan yang buruk di pusat-pusat penahanan ini.
(Susi Susanti)