LONDON – Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (19/4) memanggil duta besar Israel untuk memberitahunya tentang protes keras dan kecaman atas insiden yang terjadi di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Kantor berita negara WAM melaporkan Reem binti Ibrahim Al-Hashemy, menteri negara untuk kerjasama internasional, memanggil Amir Hayek, duta besar Israel untuk UEA, dan juga memberitahunya tentang protes keras negara itu terhadap serangan terhadap warga sipil dan serangan ke tempat-tempat suci yang mengakibatkan cedera sejumlah warga sipil.
“Al-Hashemy menekankan perlunya untuk segera menghentikan peristiwa ini, memberikan perlindungan penuh bagi jamaah, menghormati hak warga Palestina untuk menjalankan ritual keagamaan mereka, dan menghentikan setiap praktik yang melanggar kesucian Masjid Al Aqsa,” terang laporan WAM.
Baca juga: Bentrokan di Masjid Al-Aqsa, Lebih dari 152 Warga Palestina Terluka
Dia menyatakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan yang mengancam stabilitas dan keamanan regional dan menyerukan kebutuhan untuk mendorong lingkungan yang sesuai yang akan memungkinkan kembalinya negosiasi serius untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif dan mendirikan negara Palestina merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota negara.
Baca juga: Polisi Israel Masuki Masjid Al Aqsa Pasca Bentrokan, Tangkap 2 Warga Palestina
Al-Hashemy juga menegaskan perlunya menghormati peran penjagaan Yordania atas tempat-tempat suci dan wakaf, sesuai dengan hukum internasional, dan tidak mengkompromikan otoritas administrasi Wakaf Islam Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
UEA, bersama dengan Bahrain, Sudan dan Maroko, menandatangani kesepakatan damai yang ditengahi AS dengan Israel pada Agustus 2020 untuk secara resmi memulihkan hubungan diplomatik dengan negara Zionis, yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.
Seperti diketahui, para pengunjuk rasa Palestina terus bentrok dengan pasukan dari Pasukan Pertahanan Israel pada hari Selasa di Tepi Barat, empat hari setelah sedikitnya 152 warga Palestina terluka oleh polisi anti huru hara Israel di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Bentrokan ini dikhawatirkan menjadi konflik yang lebih meluas.
(Susi Susanti)