INGGRIS - Kelompok teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS/ISIL) telah meminta anggota dan pendukungnya untuk melakukan jihad melawan Eropa dan Israel di saat Barat sedang sibuk dengan urusan perang di Ukraina. Hal ini diungkapkan sebuah pesan online yang dikutip Times pada hari Senin (18/4).
Juru bicara baru ISIS Omar al-Muhajir dalam pesan yang dirilis bertepatan dengan bulan suci Ramadan mengatakan jihadis harus menyerang saat mereka yang dianggap kelompok "tentara salib" sedang berperang satu sama lain.
Eropa Barat diketahui sedang disibukkan dengan konflik Ukraina dan juga pasokan energi. Sedangkan Israel sebagian besar tetap berada di luar konflik.
Namun Israel telah meningkatkan serangan terhadap warga Palestina, sering melakukan serangan di Tepi Barat setelah dua serangan teroris oleh simpatisan ISIS. Lonjakan kekerasan memuncak dalam konfrontasi antara polisi Israel dan warga Palestina di masjid al-Aqsa pada Jumat (15/4), yang menyebabkan lebih dari 150 warga Palestina terluka.
Baca juga: Manfaatkan Perang di Ukraina, ISIS Janji 'Balas' Kematian Bekas Pemimpinnya
Juru bicara kelompok teror itu mengatakan kepada pengikutnya untuk mempersenjatai diri, menyerukan kampanye balas dendam atas kematian pemimpin Abu Ibrahim al Hashimi al Qurayshi – meskipun ia diduga dibunuh awal tahun ini dalam serangan AS, bukan oleh orang Eropa atau Israel.
Baca juga: Diduga Anggota ISIS Tewaskan 2 Orang di Israel Sebelum Ditembak Mati Polisi