Mantan tentara itu mengingat bagaimana dia telah memikat warga sipil "melalui kebohongan dan penipuan" ke tempat-tempat di mana dia "menembak mereka, membunuh mereka dengan kejam".
"Saya menempatkan senjata pada mereka untuk menunjukkan bahwa itu telah terjadi dalam pertempuran, bahwa mereka adalah pejuang gerilya. Saya menodai nama mereka dan keluarga mereka," katanya.
Dia menjelaskan praktik terselubung menaikkan "tingkat pembunuhan" tentara dengan menganggap warga sipil sebagai pemberontak untuk memberi kesan memenangkan konflik bersenjata melawan kelompok tersebut.
"Saya menculik anak-anak dari ayah mereka dan orang tua dari anak-anak mereka,” terangnya.
Gutiérrez termasuk di antara enam mantan anggota militer yang memberikan kesaksian pada hari pertama sidang tersebut. Lima tentara lainnya akan muncul pada Rabu (27/4) waktu setempat.
Keenamnya bertanggung jawab atas pembunuhan sedikitnya 120 warga sipil antara tahun 2007 dan 2008 dan menjadikan mereka sebagai korban pertempuran di wilayah Catatumbo, di Kolombia timur.