Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lopis Raksasa, Tradisi Syawalan untuk 'Ngalap Berkah' Usai Idul Fitri

Antara , Jurnalis-Selasa, 10 Mei 2022 |14:10 WIB
Lopis Raksasa, Tradisi Syawalan untuk 'Ngalap Berkah' Usai Idul Fitri
Lopis raksasa (foto: dok MPI)
A
A
A

Pada perayaan tradisi Syawalan 1443 Hijriah, ada dua lopis raksasa yang disediakan yaitu di Kelurahan Krapyak Gang 1 dengan ukuran berat 2.300 kilogram, tinggi 160 centimeter, dan diameter 320 centimeter.

Adapun ukuran lopis raksasa yang dibuat warga di Kelurahan Krapyak Gang 8 dengan berat 1.820 kilogram, tinggi 222 centimeter, dan 250 centimeter.

Dalam pengemasannya, lopis raksasa itu dibungkus dengan daun pisang, diikat dengan tambang, dan kemudian direbus selama empat hari tiga malam sehingga membuat butiran ketan itu merekat kuat dan tidak tercerai berai.

Sementara itu, pemilihan daun pisang sebagai pembungkus juga ada maknanya yaitu sebagai simbol perjuangan karena sifat pohon pisang adalah tak mau mati sebelum berbuah dan beranak yang banyak.

Dengan kata lain, pohon pisang tidak mau mati sebelum berjasa dan meninggalkan generasi penerus sebagai penyambung estafet perjuangan.

Proses pembuatan lopis raksasa membutuhkan waktu selama empat hari tiga malam. Dalam proses itu dibutuhkan anggaran puluhan juta yang dananya berasal dari bantuan Pemerintah Kota Pekalongan dan swadaya masyarakat setempat.

Besar dan kecilnya anggaran akan menyesuaikan dengan ukuran lopis yang akan dibuat. Selain itu, pembuatan lopis juga dibutuhkan kejelian yang tinggi agar makanan itu terasa lezat.

Proses memasak lopis raksasa yang paling sulit adalah mengontrol api agar tetap stabil. Api tidak boleh terlalu besar dan tidak terlalu kecil karena jika tidak begitu maka uap air yang dihasilkan akan surut sehingga proses penguapan dan ukurannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Masyarakat pun lantas berebut untuk mendapatkan lopis yang konon mampu mendatangkan berkah atau keberuntungan bagi orang yang mendapat makanan itu.

Lopis sendiri merupakan makanan asli warga Kelurahan Krapyak yang bahan bakunya adalah beras ketan dan parutan kelapa ini memiliki daya rekat yang kuat apabila dimasak dengan benar.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement