"Kami mengambil semua tindakan yang sesuai, termasuk memantau setiap akun yang menyiarkan ulang konten ini,” lanjutnya.
Bulan lalu, seorang penembak "tipe penembak jitu" melepaskan tembakan di lingkungan kelas atas Washington, melukai empat orang sebelum mengambil nyawanya sendiri.
Polisi menduga bahwa video grafis dari penembakan itu yang beredar online tak lama kemudian difilmkan oleh penembak itu sendiri, tetapi belum mengkonfirmasi keasliannya atau apakah itu disiarkan langsung.
Terlepas dari penembakan massal yang berulang dan gelombang kekerasan senjata di seluruh negeri, berbagai inisiatif untuk mereformasi peraturan senjata telah gagal di Kongres AS, membuat egara bagian dan dewan lokal untuk memberlakukan pembatasan mereka sendiri.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dalam data terbarunya menyatakan AS mencatat 19.350 kasus pembunuhan dengan senjata api pada tahun 2020, naik hampir 35 persen dibandingkan pada 2019.
(Susi Susanti)