Karyanya berhasil mengangkat namanya di kalangan selebritas fesyen.
Karyanya juga membuat Balenciaga melesat perkembangannya di pasaran merek mewah.
Pada 2019, pendapatan perusahaan melebihi US$1 miliar dan ditempatkan sebagai tiga besar dalam indeks The Lyst, ranking merek dagang mewah.
Gvasalia memiliki pendukung setia kaum milenial yang mewakili sekitar 65% konsumen Balenciaga.
Berkomunikasi dengan generasi muda
Gvasalia terlihat dapat berkomunikasi dengan para pengikutnya melalui media sosial.
"Generasi muda sangat tahu apa yang terjadi di sekeliling mereka. Dan saya rasa saatnya untuk bangkit," katanya kepada Financial Times.
Menurut Katy Lubin, wakil presiden Lyst, Gvasalia adalah "pakar handal fesyen" dan ia "menyaksikan sendiri produk-produk eksperimental Balenciaga yang viral".
Namun Gvasalia sendiri mengatakan ia tidak peduli seberapa banyak orang yang suka dengan produknya dan ia lebih fokus untuk mendengar "intusinya".
"Saya mencoba berkomunikasi melalui pakaian. Saya tidak aktif di Twitter atau apapun terkait itu. Saya membuat baju. Bagi saya, orang yang suka di Instagram tidak relevan dengan memproduksi produk dan kemudian melakukan riset untuk mengetahui apa yang orang suka."
Terkait produk terakhirnya ini - sepatu model rusak dan kotor - harus dilihat apakah intuisi Gvasalia tajam, dengan bukti produk ini laku keras atau malah tidak dilirik konsumen.
(Erha Aprili Ramadhoni)