Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terkubur Selama 2.000 Tahun, Rahasia Korban Pompeii Akhirnya Terungkap Berkat DNA Kuno

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 28 Mei 2022 |17:55 WIB
Terkubur Selama 2.000 Tahun, Rahasia Korban Pompeii Akhirnya Terungkap Berkat DNA Kuno
Jasad dua individu ditemukan di Casa del Fabbro Pompeii/BBC
A
A
A

Kedua korban yang dipelajari para peneliti, menurut antropolog Dr Serena Viva dari University of Salento, tidak berusaha melarikan diri.

"Dari posisi [tubuh mereka] tampaknya mereka tidak melarikan diri," kata Dr Viva kepada BBC Radio 4's Inside Science. "Penyebab mereka tidak melarikan diri bisa jadi ada hubungannya dengan kondisi kesehatan mereka."

Sekarang, petunjuk telah terungkap dalam penelitian terbaru terhadap tulang-belulang mereka.

"Semuanya tentang pengawetan kerangka," jelas Prof Gabriele Scorrano, dari pusat GeoGenetics Lundbeck di Kopenhagen, yang memimpin penelitian tersebut. "Itu hal pertama yang kami lihat, dan itu tampak menjanjikan, jadi kami memutuskan untuk mencoba [ekstraksi DNA]."

Keutuhan kerangka dua korban tersebut serta teknologi laboratorium terbaru memungkinkan para ilmuwan untuk mengekstrak banyak informasi dari "jumlah bubuk tulang yang sangat kecil", seperti yang dijelaskan Prof Scorrano.

"Mesin sekuensing terbaru dapat [membaca] beberapa genom utuh sekaligus," katanya.

Studi genetika mengungkapkan bahwa kerangka si pria mengandung DNA dari bakteri penyebab tuberkulosis, menunjukkan bahwa ia mungkin mengidap penyakit tersebut sebelum kematiannya.

Dan fragmen tulang di dasar tengkoraknya mengandung DNA utuh yang cukup untuk mengetahui seluruh kode genetikanya.

Ini menunjukkan bahwa ia memiliki "penanda genetika" - atau titik referensi yang dapat dikenali dalam kode genetikanya - yang sama dengan beberapa individu lain yang tinggal di Italia selama zaman Kekaisaran Romawi.

Namun ia juga memiliki sekelompok gen yang biasa ditemukan pada orang-orang yang berasal dari Pulau Sardinia, menunjukkan mungkin ada tingkat keragaman genetika yang tinggi di Semenanjung Italia pada saat itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement