Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Deretan Tokoh Islam yang Terlibat dalam Lahirnya Pancasila

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Rabu, 01 Juni 2022 |07:07 WIB
Deretan Tokoh Islam yang Terlibat dalam Lahirnya Pancasila
Ki Bagus Hadikusumo (Foto: Wikipedia)
A
A
A

Kasman Singodimedjo

Kasman Singodimedjo adalah tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia juga menjadi salah satu anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pria kelahiran Purworejo, 25 Februari 1904 ini termasuk dalam enam orang anggota PPKI tambahan ketika Presiden Soekarno menambah jumlah anggota PPKI dari 21 menjadi 27 orang.

Ketika menjadi anggota PPKI, Kasman mempunyai peran dalam penghilangan tujuh kata dalam naskah pembukaan UUD 1945. Selain itu, Kasman dikenal dari organisasi Muhammadiyah yang turut membentuk Partai Islam Indonesia di Surakarta ketika masih muda.

Baca juga: Tokoh Islam Indonesia: KH. Ahmad Dahlan Umpamakan Islam Laksana Gayung Rusak

Ia juga pernah menjadi Ketua Muda Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Pada 1945-1946, ia pernah menjadi Jaksa Agung. Kemudian pada November 1947-Januari 1948, ia menduduki posisi Menteri Muda Kehakiman dalam Kabinet Amir Sjafruddin II. Pada 25 Oktober 1982, Kasman Singodimedjo meninggal dunia. Atas jasa yang telah dilakukannya, pada November 2018, Presiden Joko Widodo memberi gelar pahlawan nasional kepada Kasman Singodimedjo.

Baca juga: Kisah Ki Ageng Gribig Leluhur Airlangga: Keturunan Raja Majapahit dan Pejuang Islam di Tanah Jawa

Abdul Kahar Muzakir

Abdul Kahar Muzakir adalah tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Yogyakarta, 1928. Pada usia 16 tahun, Abdul Kahar melanjutkan pendidikannya di Kairo, Mesir. Ia kuliah di Universitas Fuad (saat ini Universitas Kairo) dan lulus pada 1936.

Sepulangnya ke Indonesia, Abdul Kahar mulai terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Islam Indonesia (PII). Ketika di PII, ia terpilih menjadi salah satu komisaris hingga 1941. Pada masa pendudukan Jepang, Abdul Kahar menjabat sebagai Wakil Ketua di Departemen Agama.

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Dewan Penasehat Pusat yang membawanya berada di BPUPKI, mewakili organisasi Islam. Abdul Kahar Muzakir juga pernah menjadi Rektor Magnificus yang dipilih Universitas Islam Indonesia (UII) yang pertama dengan nama STI. Ia menjabat sebagai Rektor UII selama dua periode yaitu sejak 1945-1948 dan 1948-1960.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement