Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Serang Pabrik Kimia di Severodonetsk, Ukraina Tuduh Rusia 'Gila'

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 02 Juni 2022 |05:44 WIB
Serang Pabrik Kimia di Severodonetsk, Ukraina Tuduh Rusia 'Gila'
Asap membumbung tinggi setelah Rusia menyerak pabrik kimia di Severodonetsk (Foto: Telegram)
A
A
A

UKRAINA - Pertempuran meningkat di sekitar kota timur Severodonetsk. Kepala administrasi kota mengatakan pasukan Ukraina sekarang hanya menguasai 20% dari kota.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia "gila" setelah pasukannya menargetkan sebuah pabrik kimia di kota itu selama serangan artileri.

Gubernur Regional Serhiy Gaidai mengatakan warga sipil berlindung dari serangan rudal dan artileri di pabrik tersebut.

"Ada warga sipil di sana di tempat perlindungan bom, ada beberapa dari mereka, tetapi itu tidak akan menjadi Azovstal kedua karena pabrik itu memiliki kota bawah tanah yang besar yang tidak ada di Azov," kata Gaidai.

Baca juga: AS Latih 220 Lebih Tentara Ukraina dengan Senjata Buatan AS, Termasuk Drone dan Artileri

Merebut Severodonetsk, kota besar terakhir yang masih dipegang oleh Ukraina di oblast Luhansk, adalah tujuan utama invasi Rusia dan pejabat Barat mengatakan Moskow membuat "keuntungan tambahan tapi cukup stabil".

Baca juga: Tolak Batas Waktu Menyerah di Mariupol, PM Ukraina: Pasukan Akan Berjuang Sampai Akhir

Sebelumnya Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) berusaha untuk memperpanjang perang di Ukraina setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan akan memasok rudal jarak jauh yang baru ke Kyiv.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan AS "sengaja menambahkan bahan bakar ke api" dengan pengiriman.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengecam pengiriman itu dan mengatakan pengumuman Biden meningkatkan risiko "negara ketiga" terseret ke dalam konflik.

Rudal jarak jauh itu untuk membantu pasukan Ukraina menyerang pasukan musuh dengan lebih tepat dari jarak yang lebih jauh.

AS sebelumnya tidak bersedia menyediakan senjata karena takut dapat digunakan untuk melawan target di Rusia, tetapi AS mengatakan Kyiv telah memberikan jaminan bahwa ini tidak akan terjadi.

Sementara itu, pemerintah Jerman juga telah berjanji untuk mengirim sistem pertahanan udara ke Ukraina.

Kanselir Olaf Scholz mengatakan kepada anggota parlemen bahwa sistem IRIS-T adalah yang paling modern yang dimiliki Jerman dan akan memungkinkan Ukraina untuk mempertahankan seluruh kota dari serangan udara Rusia.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement