Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Marak Penembakan Massal, Biden Desak Larangan Senapan Serbu dan Batasan Usia Kepemilikan Senjata

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 03 Juni 2022 |11:17 WIB
Marak Penembakan Massal, Biden Desak Larangan Senapan Serbu dan Batasan Usia Kepemilikan Senjata
Presiden AS Joe Biden (Foto: EPA)
A
A
A

WASHINGTONPresiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan AS harus melarang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi untuk mengatasi "pembantaian" kekerasan senjata.

Dalam pidato primetime kepada bangsa dari Gedung Putih, Biden mengatakan terlalu banyak tempat sehari-hari di AS telah menjadi "ladang pembunuhan".

Dia mengatakan jika Kongres tidak dapat melarang senjata semacam itu, Kongres harus berupaya menaikkan usia untuk membelinya dari 18 tahun menjadi 21 tahun.

Biden berbicara setelah serangkaian penembakan massal di negara itu.

Baca juga: Bantai 10 Orang, Tersangka Penembakan Massal Buffalo Mengaku Tak Bersalah

Dalam sambutan dari Gedung Putih, dia juga menyerukan untuk memperluas pemeriksaan latar belakang federal dan undang-undang bendera merah nasional, yang memungkinkan penegak hukum untuk mengambil senjata dari siapa pun yang dianggap berbahaya.

Baca juga: Penembakan Massal Kembali Terjadi di AS, 3 Orang Meninggal

Tetapi prospek Kongres untuk meloloskan tindakan pengendalian senjata terlihat tidak pasti, dan Mahkamah Agung AS malah dapat bersiap untuk memperluas hak senjata orang Amerika dalam kasus penting yang sedang dipertimbangkan oleh hakim.

"Ini bukan tentang mengambil senjata siapa pun," terangnya.

"Ini bukan tentang mengambil hak siapa pun. Ini tentang melindungi anak-anak,” lanjutnya.

"Mengapa atas nama Tuhan warga negara biasa bisa membeli senjata serbu yang memuat 30 peluru, yang memungkinkan penembak massal menembakkan ratusan peluru dalam hitungan menit?" tanyanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement