BRUSSELS - Belgia menyerahkan sebuah gigi, satu-satunya sisa-sisa dari pahlawan kemerdekaan Kongo yang terbunuh Patrice Lumumba, kepada keluarganya dalam sebuah upacara di Brussel pada Senin (20/6/2022).
Lumumba menjadi perdana menteri pertama Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) yang terpilih secara demokratis setelah kemerdekaan dari Belgia pada 1960. Di sisi lain dia menimbulkan kekhawatiran Barat dengan kedekatannya ke Moskow pada puncak Perang Dingin.
BACA JUGA: Kematian Mantan PM Kongo Diumumkan Hampir Sebulan Setelah Pembunuhannya
Dia juga membuat marah Belgia dengan pidatonya yang mengkritik penjajahan negara Afrika.
Menurut akademisi Ludo De Witte, pada masa itu belum pernah ada seorang kulit hitam Afrika yang berani berbicara seperti itu di depan orang Eropa. Lumumba digambarkan sebagai pencuri buta huruf di media Belgia, dianggap telah mempermalukan raja dan pejabat Belgia lainnya.
Pidato Lumumba itu diyakini juga yang membuatnya diperintahkan untuk dibunuh.
BACA JUGA: Raja Belgia Ungkap Penyesalan Masa Lalu Kolonial di Kongo, Tapi Tidak Minta Maaf : Okezone News
Pemerintahan Lumumba hanya berlangsung tiga bulan sebelum dia digulingkan dan dibunuh oleh regu tembak pada 1961. Pendukungnya dan beberapa sejarawan menuduh CIA telah memerintahkan pembunuhannya.
Setelah dieksekusi jasad Lumumba kemudian dikubur di kuburan dangkal, digali, diangkut sejauh 200 km, dikebumikan lagi, digali dan kemudian dipotong-potong dan akhirnya dihancurkan dalam cairan asam, demikian dilaporkan BBC.
Komisaris polisi Belgia, Gerard Soete, yang mengawasi dan berpartisipasi dalam penghancuran jasad Lumumba mengambil gigi tokoh RD Kongo itu. Soete mengakui apa yang terjadi terhadap jasad Lumumba, berbicara tentang gigi kedua dan dua jari Lumumba yang tersisa, tetapi sisa bagian tubuh ini belum ditemukan.
Gigi mantan Perdana Menteri Kongo Patrice Lumumba. (Foto: Jelle Vermeersch)
Seorang pejabat Belgia menyerahkan sebuah kotak biru berisi gigi Lumumba kepada anggota keluarganya di Istana Egmont di pusat kota Brussel pada Senin.
"Ada perasaan puas setelah beberapa tahun," salah satu putranya Roland Lumumba mengatakan kepada penyiar RTBF sebelum upacara.
Penyerahan gigi tersebut akan menjadi elemen lain dalam proses menuju rekonsiliasi antara Belgia dan DR Kongo atas era kolonial dan kematian Lumumba.
Pekan lalu, Raja Belgia Philippe menyampaikan penyesalan mendalam negaranya atas eksploitasi, rasisme dan tindakan kekerasan selama kolonisasi negaranya di RD Kongo. Namun, Raja Philippe tidak menyatakan permintaan maaf secara resmi kepada RD Kongo.
(Rahman Asmardika)