Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menguak Cara Dinosaurus Bereproduksi, Apakah Tyrex Memiliki Penis?

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 13 Juli 2022 |05:03 WIB
Menguak Cara Dinosaurus Bereproduksi, Apakah Tyrex Memiliki Penis?
Ilustrasi/ Foto: Instagram Geomuzee
A
A
A

JAKARTA - Rincian tentang bagaimana dinosaurus berhubungan seksual telah lama luput dari perhatian para ilmuwan. Kini hal tersebut memantik minal ilmuwan.

Ilmuwan menemukan penemuan yang menarik di situs arkeologi terkenal di China, yakni Formasi Yixian di provinsi Liaoning.

 BACA JUGA:Hari Koperasi Nasional Ke-75, Ini Pesan Anies untuk Masyarakat

Sepasang tyrannosaurus, lengkap dengan bulu, telah ditemukan di sebuah danau kuno, yang secara mencurigakan sangat dekat satu sama lain. Lalu, pertanyaan pun diajukan apakah mereka sedang berhubungan seksual?

Dilansir dari BBC para ilmuwan mengungkap wawasan menakjubkan tentang hal-hal kecil dalam kehidupan dinosaurus dengan menggunakan teknik saintifik modern.

Penelitian molekuler telah mengidentifikasi sel darah merah dan kolagen dari theropoda berusia 76 tahun.

Theropoda adalah kelompok dinosaurus yang dikategorikan sebagai predator terbesar yang mengintai bumi.

Penelitian itu mengungkap tanda-tanda kimia yang menunjukkan bahwa triceraptop dan stegosaurus berdarah dingin, tak seperti dinosaurus lain.

Studi itu juga mengungkap bahwa salah satu dinosaurus herbivora, nodosaurus, berwarna merah.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa Spinosaurus, yang terkenal dengan 'layar' besar di punggungnya, kemungkinan menggunakan gigi besar berukuran 15 cm dan rahang lebar menyerupai rahang buaya untuk berburu di air dalam.

Mereka juga menemukan bahwa iguanodon kemungkinan memiliki kecerdasan tinggi, juga bahwa pterosaurus (secara teknis hewan ini bukan dinosaurus, melainkan reptil bersayap) sering berjalan mencari mangsanya.

Namun, penelitian tentang bagaimana dinosaurus kawin atau apapun tentang bagaimana mereka berhubungan seksual sama sekali belum ada penjelasan.

 BACA JUGA:FIBA Asia Cup 2022: Lumat Arab Saudi, Timnas Basket Indonesia Enggan Jemawa

Hingga kini, para ilmuwan bahkan tidak dapat membedakan dinosaurus jantan atau betina secara akurat, apalagi memberi tahu Anda bagaimana mereka merayu lawan jenis atau jenis alat kelamin yang mereka miliki.

Tanpa pengetahuan dasar ini, banyak dari kondisi biologis dan perilaku mereka tetap menjadi misteri.

Hanya satu hal yang pasti: mereka pasti melakukan hubungan seksual.

Kembali ke fosil tiranosaurus tadi, Vinther, pakar di bidang fosil, menjelaskan satu petunjuk tentang posisi pasangan itu muncul dari situs arkeologi lain di danau purba Messel Pit di Jerman.

Surga bagi fosil ini melegenda karena flora dan faunanya yang terpelihara dengan rapi, yang terkadang tampak seperti terjepit di antara halaman-halaman buku.

Sejumlah fosil ditemukan di lokasi ini, antara lain kuda seukuran rubah, semut raksasa, primata awal dan sejumlah binatang dengan isi perut mereka.

Salah satunya, kumbang yang ditemukan di dalam perut kadal, yang berada di dalam ular.

Sejumlah besar kura-kura air tawar juga ditemukan—termasuk setidaknya sembilan pasangan yang tewas ketika mereka sedang kawin.

Sejumlah ekornya tampak masih bersentuhan, seperti saat senggama. Dan hal ini sangat penting untuk teori Vinther.

Messel Pit dianggap sebagai kuburan prasejarah yang kaya karena rahasia yang mematikan.

Kembali pada era Eosen antara 57 juta - 36 juta tahun silam, kawasan itu terdiri dari kawah gunung berapi berisi air dengan sisi curam, dikelilingi hutan subtropis yang rimbun.

Tak ada yang tahu persis mengapa banyak hewan prasejarah yang mati di kawasan ini, namun salah satu hipotesis yang muncul adalah bahwa gunung itu terus aktif setelah terbentuk dan secara berkala melepaskan karbondioksida yang menyesakkan ke lingkungan sekitarnya.

Ada kemungkinan kura-kura malang itu terjebak dalam peristiwa serupa dan tenggelam ke dasar danau yang mengawetkan posisi mereka saat sedang kawin, menyimpannya selama ribuan tahun di lapisan lumpur anoksik.

 BACA JUGA:Pesona Raisa Berbalut Kaftan Merah, Netizen: Cuteness!

Bagaimanapun, fosil kura-kura yang ditemukan di Messel Pit tidak dalam posisi yang sama persis seperti saat mereka sedang kawin, yakni satu kura-kura di atas yang lain.

Akan tetapi kepala mereka saling menjauh dengan bagian ekor masih terkait satu sama lain, seolah-olah mereka tiba-tiba berubah pikiran.

Teori yang spekulatif?

Dan penjelasan tentang kura-kira ini membawa kita kembali ke sepasang fosil tyrannosaurus, di mana ada beberapa persamaan yang luar biasa.

"Mereka menjauh satu sama lain, dan ekor mereka saling tumpang tindih," kata Vinther.

"Saya percaya bahwa mereka tertangkap basah."

Tanpa contoh-contoh lain, Vinther mengakui bahwa teori itu sangat spekulatif, dan sampai saat ini masih berupa gagasan yang belum dipublikasikan.

Namun, jika kedua hewan benar-benar terkunci dalam posisi kawin, itu akan memberi tahu kita sesuatu tentang organ lunak tertentu yang belum ditemukan fosilnya.

Itu benar, mungkin saja tyrannosaurus, termasuk, mungkin, T.rex, memiliki penis.

Namun, ada sumber lain yang lebih tidak ambigu tentang fakta seks dinosaurus - sebuah fosil yang telah menarik perhatian dunia dengan bagian belakangnya. Ini adalah psittacosaurus.

Kloaka dan melanin

 BACA JUGA:Antisipasi Pelecehan Seksual, Wagub DKI Dukung Pemisahan Penumpang Pria-Wanita di Angkot

Pertama, seperti kerabat terdekat dinosaurus—burung dan buaya—individu ini memiliki kloaka.

Itu adalah lubang yang ada di semua vertebrata yang hidup di darat kecuali mamalia, di mana mereka buang air besar, buang air kecil, berhubungan seks dan melahirkan.

Ini tidak terduga, tetapi merupakan penemuan baru - tidak ada yang pernah mengkonfirmasi bahwa dinosaurus memiliki anatomi yang sama dengan sepupu evolusi mereka.

"Jadi Anda bisa lihat, jika Anda melihat ke bawah sini [dia menunjuk ke arah kloaka psittacosaurus, di bawah ekornya] - ada banyak pigmen," kata Vinther.

Dia menjelaskan bahwa ini adalah melanin, dan mungkin sebagian bertanggung jawab atas tingkat pengawetan yang luar biasa dalam spesimen ini.

 BACA JUGA:Pengedar Sabu Ditangkap saat Bersembunyi di Gubuk Kandang Kambing

Meskipun kita cenderung menganggap melanin sebagai senyawa gelap yang memberi warna pada kulit kita, ia memiliki berbagai beragam kegunaan.

Mulai dari sebagai pigmen dalam tinta cumi, hingga fungsinya sebagai lapisan pelindung di bagian belakang mata kita.

Melanin juga merupakan antimikroba yang kuat - pada amfibi dan reptil, biasanya ditemukan dalam konsentrasi tinggi di hati, di mana ia mencegah pertumbuhan mikroba yang berpotensi berbahaya.

Tapi yang terpenting, melanin juga ditemukan di banyak kegunaan lain.

"Misalnya, serangga... mereka menggunakan melanin sebagai semacam sistem kekebalan untuk melindungi dari infeksi.

Sinyal visual

Tetapi ada temuan menarik lainnya, dan di sini menjadi jelas bahwa semua ketidaknyamanan saya sejauh ini hanyalah pemanasan.

Sebelum saya tahu apa yang terjadi, Vinther dengan antusias menjelaskan banyak fitur lain dari bagian belakang tubuh psittacosaurus itu dalam detail yang menarik.

"Sekarang kita dapat merekonstruksi morfologi kloaka, dan kita dapat menunjukkan bahwa itu memiliki semacam dua jenis bibir yang melebar seperti ini," kata Vinther, membuat bentuk V dengan jari-jarinya.

"Dan di luar, ada pigmen. Tapi ini yang menarik, karena itu bukan di sekitar lubang, [seperti yang terjadi pada kerabatanya] jika itu untuk infeksi mikroba. Jadi pigmen itu ada di sana untuk menarik perhatian."

Jika ini benar, ini akan menjadi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya—mengiklankan pantat Anda kepada calon pasangan, seperti yang dilakukan babon, sangat tidak biasa bagi burung modern, keturunan dari dinosaurus burung seperti psittacosaurus.

"Mereka menggunakan banyak sinyal visual," kata Vinther, menjelaskan bahwa mereka memiliki penglihatan warna yang sangat baik.

Tak seperti kebanyakan mamalia yang hanya dapat melihat dua warna, burung dapat melihat tiga warna seperti manusia serta sinar ultraviolet.

"Tapi tidak ada gunanya menunjukkan kloakamu karena tertutup bulu."

Demikian halnya, buaya lebih mengandalkan aroma.

Vinther berspekulasi bahwa seperti burung, dinosaurus mungkin juga memiliki penglihatan warna yang sangat baik.

Dalam hal ini, masuk akal bahwa mereka yang tidak memiliki bulu mungkin telah mengambil kesempatan—"mengapa tidak mengiklankan kloaka Anda?", kata Vinther.

Sayangnya, tidak mungkin untuk mengetahui apakah psittacosaurus yang dimaksud adalah jantan atau betina, juga jenis organ seksual apa yang mereka miliki, karena bagian tubuh masing-masing tersembunyi di dalamnya.

Hal ini membuat dinosaurus memiliki dua kemungkinan strategi untuk bereproduksi—apa yang disebut "ciuman kloaka", di mana dua dinosaurus akan melapisi kloaka mereka, dengan jantan mengeluarkan air maninya langsung ke betina—strategi yang umum dilakukan oleh burung.

Atau, dalam versi lain, ada penis yang terlibat, seperti bagaimana buaya melakukannya.

Tanpa bukti lebih lanjut dan tanpa adanya fosil kloaka dinosaurus lainnya, belum ada kepastian pasti bagaimana dinosaurus bereproduksi.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement