Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Berkuasa Bertahun-tahun, Dinasti Politik Rajapaksa Berakhir Memalukan di Sri Lanka

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 13 Juli 2022 |12:23 WIB
Berkuasa Bertahun-tahun, Dinasti Politik Rajapaksa Berakhir Memalukan di Sri Lanka
Protes besar-besaran di Kolombo, Sri Lanka, 9 Juli 2022. (Foto: Reuters)
A
A
A

KOLOMBO - Hingga April, dinasti Rajapaksa masih mendominasi politik Sri Lanka sebelum protes jalanan terhadap kelangkaan bahan bakar dan makanan mulai lepas kendali.

Presiden Gotabaya Rajapaksa memutuskan meninggalkan Sri Lanka pada Rabu (13/7/2022) pagi, tanpa meninggalkan seorang pun dari anggota keluarga termasyhur itu dalam posisi berkuasa.

Rajapaksa bersumpah bulan lalu untuk tetap bertahan sampai akhir masa jabatan lima tahunnya pada 2024, meskipun selama masa jabatannya memicu kemarahan rakyat.

Ribuan warga Sri Lanka menyerbu kediaman resminya pada Sabtu (9/7/2022), memaksanya lari tunggang langgang untuk bersembunyi dan setuju untuk mundur. Dia menyatakan akan mundur Rabu ini.

"Suatu hari ini pasti terjadi," kata Mallawaara Arachchi, pensiunan insinyur berusia 73 tahun, saat dia ikut berkeliaran di sekitar kediaman resmi perdana menteri yang pernah ditempati oleh kakak laki-laki Rajapaksa, Mahinda. Tapi kediaman megah itu sekarang juga telah diduduki oleh para pengunjuk rasa.

"Mereka telah merampok segalanya dari rakyat," katanya sebagaimana dilansir dari ANTARA. “Tetapi dengan perginya keluarga (Rajapaksa) itu, kita akan menjadi negara terbaik di dunia dalam waktu dekat".

Mahinda mengundurkan diri pada Mei, sehingga ikut pula mengakhiri tugas putranya Yoshith sebagai kepala staf. Putranya yang lain, Namal, kakak laki-laki Chamal dan adik laki-laki Basil dan Shasheendra, sudah lebih dulu mengundurkan diri sebagai menteri pada April.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement