TEL AVIV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan berusaha untuk mengurangi kontak langsung, seperti berjabat tangan, selama kunjungannya ke Israel dan Arab Saudi pekan ini. Pejabat Gedung Putih pada Rabu (13/7/2022) mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari tindakan pencegahan Covid-19, namun beberapa pihak meyakini ada alasan lain di balik kebijakan tersebut.
Dengan kebijakan ini, Biden dapat menghindari difoto saat sedang berjabat tangan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, atau MbS, saat dia mengunjungi Kerajaan itu pada akhir pekan ini.
"Kami berada dalam fase pandemi sekarang di mana kami berusaha untuk mengurangi kontak dan meningkatkan penggunaan masker... untuk meminimalkan penyebaran," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan kepada wartawan di Air Force One dalam penerbangan ke Israel.
"Saya tidak dapat berbicara dengan... setiap momen dan setiap interaksi dan setiap gerakan. Itu hanya prinsip umum yang kami terapkan," tambahnya saat ditanya mengenai laporan yang menyebutkan bahwa Biden tak akan berjabat tangan selama perjalanan resmi ini.
Biden, yang menyebut pemerintah Saudi sebagai "pariah", karena perannya dalam pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi pada 2018, disebutkan enggan bertemu dengan MbS selama kunjungan pekan ini. Intelijen AS menyebut sang Putra Mahkota berada di balik pembunuhan Khashoggi.
"Gedung Putih berusaha mati-matian untuk menghindari gambar Biden berjabat tangan dengan Putra Mahkota, terutama setelah editorial Washington Post mengutuk pertemuan dengan MBS. Covid adalah alasan sederhana tetapi itu tidak akan mengubah fakta pertemuan itu," kata Bruce Riedel, seorang rekan kebijakan luar negeri di Brookings Institution sebagaimana dilansir Reuters.
Biden berangkat ke Israel pada Selasa (12/7/2022) malam setelah menghabiskan sebagian sore dan sore hari berjabat tangan di Halaman Selatan Gedung Putih selama piknik kongres.
Follow Berita Okezone di Google News