JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro menyebutkan kenaikan kasus Covid-19 pesat selama beberapa waktu terakhir karena penyebaran varian baru Omicron Covid-19 yakni BA4 dan BA5 menyebabkan Indonesia masuk dalam level 2 World Health Organization (WHO).
Hal tersebut disampaikan Reisa dalam keterangan pers perkembangan situasi Covid-19 terkini secara daring melalui akun YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (15/7/2022).
"Dengan mengikuti standar dari WHO, penularan di masyarakat harus kurang dari 20 kasus per 100 ribu penduduk/Minggu, untuk rawat inap harus kiranya dari 5 kasus per 100 ribu penduduk/Minggu, untuk kasus kematian kurang dari 1 kasus per 100 ribu/Minggu," ujar Reisa Broto Asmoro.
BACA JUGA:Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Dokter Reisa Ungkap Penyebabnya
Indonesia dari data Kemenkes pada 13 Juli 2022 kata Reisa masuk level dua WHO. Dengan indikator dimana transmisi 6,7/100 ribu/minggu, rawat inap 0,57 per 100 ribu penduduk/minggu, dan kematian 0,01/100 ribu/minggu. Ada kenaikan positivity rate harian Indonesia 5,88%, dan satu pekan terakhir 5,72%.
"Artinya saat ini Indonesia harus masuk ke dalam negara diperhatikan karena standar positivity rate standar WHO di bawah 5 persen," jelas Reisa Broto Asmoro.
Ia mengungkapkan, akibat ada varian baru BA4 dan BA 5 Covid-19 telah terjadi peningkatan jumlah kasus Covid-19 selama beberapa waktu terakhir.
BACA JUGA:Waduh, 26 WNA di Bali Positif Covid-19
Hingga 14 Juli lalu ada penambahan 3.584 kasus positif. Kemudian 2.872 orang ditanyakan sembuh 9 orang meninggal dunia karena Covid-19. Jumlah kasus aktif Covid-19 nasional mencapai 24.490 kasus.