YOGYAKARTA - Ketiga kalinya selama pandemi Covid-19, Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat tidak menyelenggarakan tradisi Hajad Kawula Dalem Lampah Budaya Tapa Bisu Mubeng Beteng pada malam 1 Suro. Mereka hanya menyelenggarakan doa bersama dan Macapat di dalam Keraton untuk menyambut malam pergantian tahun.
Melalui akun media sosial mereka akun Facebook Kraton Jogja dan Instagram @kratonjogja mereka umumkan hal tersebut. Tentu saja unggahan pengumuman tersebut mendapat komentar dari warganet.
"Sahabat, kami informasikan bahwa dalam rangka memperingati Tahun Baru Jawa 1 Sura Ehe 1956 atau 1 Muharam 1444 H, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta akan melaksanakan doa bersama dan macapatan di selasar Kagungan Dalem Bangsal Pancaniti, Kompleks Pelataran Kamandungan Lor (Keben), Keraton Yogyakarta, Jumat (29/7/2022) malam.
Agenda ini diikuti oleh undangan secara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Adapun untuk Hajad Kawula Dalem Lampah Budaya Tapa Bisu Mubeng Beteng belum dapat dilaksanakan pada kesempatan ini.
Diinformasikan bahwa tanggal 1-3 Agustus 2022, Pagelaran serta Kedhaton tutup untuk wisata karena adanya upacara Siraman Pusaka dan agenda ini tertutup untuk publik. Semoga kesehatan dan keberkahan senantiasa mengiringi kita semua di tahun yang akan datang. Salam rahayu!" tulis akun tersebut.
Postingan tersebut lantas mendapat beragam komentar dari para warganet. Sebagian besar dari mereka mempertanyakan langkah Keraton yang meniadakan Tapa Bisu Mubeng Beteng tersebut.
"Wes arep ilang jawaneee iki wes tak bedek sok sekaten tidak di glarr wes jawane ilang tenan (Jawanya hilang karena sekaten tidak digelar)," tulis pemilik akun Mbah Petrok Kantong Bologn
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengawas KKP Lakukan Upacara Bawah Laut