“Kami harapkan ke depannya mereka dapat membagikan pengetahuan yang didapat dan menerapkannya di ruang redaksi. Dengan begitu, karya jurnalistik berkualitas yang mereka hasilkan memungkinkan masyarakat terinformasi lebih baik, serta memiliki dampak perubahan yang positif di masyarakat,”ungkapnya.
Ahli jurnalisme data dan komputasi dari berbagai negara terlibat dalam serangkaian pelatihan langsung dan seminar di DCJ-CI 2022, seperti Adolfo Arranz (Senior Graphics Editor di Reuters) yang berdiskusi tentang meningkatnya praktik jurnalisme data dan komputasi saat pandemi, Alberto Cairo (Knight Chair in Visual Journalism, School of Communication di University of Miami) yang berbicara tentang prinsip jurnalisme data dan visualisasi data, hingga Shadab Nazmi (BBC India) yang memandu pelatihan penggunaan perangkat R, dan dan Uli Köppen yang berbicara tentang Artificial Inteligence di ruang redaksi.
Hadir pula Keng Kuek Ser (Pulitzer Center) yang berdiskusi tentang pentingnya komunitas jurnalisme data, Helena Bengtsson (Data Editor di Gota Media– tergabung dalam International Consortium of Investigative Journalist), hingga Jonathan Soma (Faculty; Director di The LEDE Program, Columbia University) yang berbicara tentang penggunaan machine learning di ruang redaksi.
“Ini adalah pertama kalinya saya mengikuti konferensi internasional ini. Dan saya mendapat pengalaman luar biasa dari para pembicara. Secara khusus, saya mendapat pengetahuan baru tentang data dan proses pencarian data,” ujar Fina Nabila, jurnalis yang menjadi peserta DCJ-CI 2022.
(Fahmi Firdaus )