NAYPYIDAW - Pimpinan Junta Myanmar, Min Aung Hlaing, akan memperpanjang keadaan darurat di negara itu selama enam bulan lagi, kata media pemerintah pada Senin (1/8/2022). Media melaporkan bahwa dewan pertahanan dan keamanan nasional junta telah memberikan persetujuannya. .
Junta pertama kali mengumumkan keadaan darurat setelah merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada Februari tahun lalu.
BACA JUGA: Junta Myanmar Eksekusi 4 Aktivis Pro Demokrasi
"Anggota (dewan keamanan) dengan suara bulat mendukung proposal untuk memperpanjang periode keadaan darurat selama enam bulan lagi," lapor Global New Light of Myanmar sebagaimana dilansir Reuters.
"Di negara kita, kita harus terus memperkuat 'sistem demokrasi multi-partai yang asli dan disiplin' yang merupakan keinginan rakyat," kata surat kabar itu mengutip Min Aung Hlaing.