Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Kaum Wanita Iran yang Perlu Bukti Sertifikat Keperawanan untuk Menikah

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 10 Agustus 2022 |01:04 WIB
Kisah Kaum Wanita Iran yang Perlu Bukti Sertifikat Keperawanan untuk Menikah
Ilustrasi tes keperawanan (Foto: Manuella Bonomi)
A
A
A

IRAN - Di Iran, status perawan sebelum menikah adalah status yang penting bagi banyak perempuan dan keluarga mereka. Bahkan kaum pria terkadang meminta sertifikat keperawanan.

Praktik ini dianggap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan semakin banyak warga yang menentangnya selama setahun terakhir.

"Kamu tidak perawan. Kamu menipu saya sehingga saya menikahimu. Tak ada orang yang mau menikahimu jika mereka tahu yang sebenarnya,” terang suami Mariam kepadanya setelah mereka berhubungan seks untuk pertama kali, dikutip BBC.

Tapi Mariam berkeras meyakinkan suaminya bahwa dirinya tidak pernah berhubungan seks dengan lelaki lain, meskipun alat kelaminnya tidak mengeluarkan darah karena selaput dara yang pecah.

Baca juga: Kisah 2.000 Gadis Perawan Pemuas Seks Pejabat Korut, Dibayar Rp57 Juta

Suami Mariam tidak percaya dan meminta Mariam untuk mendapatkan sertifikat keperawanan.

Empat tahun setelah mencoba bunuh diri dan hidup bersama suaminya yang suka menyiksa, Maryam akhirnya bercerai melalui pengadilan.

Baca juga:  Tes Keperawanan Seleksi Prajurit Wanita TNI Resmi Dihapus, Kapuskes: Berlaku di Seluruh Matra

Baru beberapa pekan lalu, dia berstatus lajang.

"Akan sangat sulit percaya laki-laki lagi. Saya tidak terpikir menikah lagi dalam waktu dekat," katanya.

Bersama puluhan ribu perempuan lainnya, dia menandatangani petisi daring yang menuntut diakhirinya sertifikat keperawanan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement