Orang tuanya dapat mengunjungi tetapi menerima bahwa inilah cara dia dirawat.
Mereka ingin membawanya pulang, tetapi kurangnya dukungan di masyarakat membuat mereka tidak punya pilihan selain menyerahkannya pada usia lima tahun.
Lembaganya hanyalah salah satu dari banyak lembaga yang menerima anak-anak cacat yang melarikan diri dari pertempuran di timur.
BBC News mewawancarai direktur dari beberapa fasilitas tersebut, yang mengatakan bahwa mereka tidak mampu mengatasi masuknya pengungsi. Seorang direktur hanya mengakui bahwa dia tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Banyak anak cacat yang tinggal di panti juga dibawa ke negara tetangga seperti Rumania dan Moldova, yang telah mengambil langkah besar dalam menghapus sistem pelembagaan mereka.
Para ahli PBB mengklaim memiliki bukti bahwa Ukraina hanya mengizinkan negara-negara ini untuk mendukung anak-anak cacat jika mereka dirawat di sebuah lembaga institusional.
"Negara ketiga memiliki tanggung jawab berat untuk membantu Ukraina memiliki masa depan yang lebih baik bagi warganya, termasuk anak-anak penyandang disabilitas," terangnya.
(Susi Susanti)