JAKARTA – Ukraina sedang bersiap untuk mengajukan rencana perdamaian yang telah direvisi kepada Gedung Putih, menyusul buntunya negosiasi rencana perdamaian yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS). Rencana itu disampaikan setelah Presiden Volodymyr Zelensky kembali menolak penyerahan wilayah dengan mengatakan bahwa ia “tidak berhak” melakukannya berdasarkan hukum Ukraina maupun internasional.
Zelensky menyampaikan komentar tersebut setelah bertemu dengan para pemimpin Eropa dan NATO pada Senin (8/12/2025), sebagai bagian dari upaya untuk mencegah AS mendukung kesepakatan damai yang mencakup konsesi besar bagi Ukraina. Kyiv dan sekutunya khawatir rencana tersebut akan membuat Ukraina rentan terhadap invasi di masa mendatang.
Dalam konferensi pers, Zelensky mengatakan bahwa timnya dapat mengirimkan proposal baru kepada Amerika Serikat paling cepat pada Selasa (9/12/2025).
Zelensky melakukan tur diplomatik di Eropa setelah perundingan intensif selama berhari-hari antara negosiator AS dan Ukraina pada akhir pekan gagal menghasilkan kesepakatan yang dapat disetujui Kyiv.