JAKARTA - Atraksi Reog Ponorogo menjadi perhatian menarik pada perhelatan peringatan detik-detik pembacaan naskah Proklamasi pada 17 Agustus tahun ini di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan mengatakan bahwa hadirnya Reog Ponorogo pada upacara di Istana Merdeka kemarin, menjadi momentum menghidupkan kembali panggung pekerja seni.
BACA JUGA:Rayakan HUT RI Ke-77, Warga Cipinang Melayu Akan Gelar Lomba Jalan di Atas Bambu
“Kegiatan seni budaya nyaris terhenti selama dua tahun terakhir dan dampaknya sangat dirasakan para pekerja seni, terutama di daerah. Momen peringatan kemerdekaan ini adalah momen yang pas untuk menghidupkan kembali panggung para pekerja seni sekaligus melestarikan kesenian tradisional. Dengan begini diharapkan panggung mereka akan tumbuh dan terus berkembang,” kata Abetnego Tarigan dalam keterangannya, Kamis (18/8/2022).
Perlu diketahui, Kantor Staf Presiden (KSP) terus aktif mengawal proses pengajuan Reog Ponorogo sebagai intangible cultural heritage atau warisan budaya tak benda (WBTB) dunia ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
BACA JUGA:Kabar Baik, Anies Pastikan 85% Warga Jakarta Terbebas Biaya Pajak Bumi dan Bangunan
KSP melalui Kedeputian II pun telah berkoordinasi dengan Kemenko PMK dan Kemendikbud untuk memastikan persyaratan administrasi pengajuan Reog Ponorogo ke UNESCO sudah terpenuhi.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga sempat melakukan audiensi dengan para seniman Reog Ponorogo, budayawan dan pemerintah daerah terkait upaya pelestarian kesenian khas Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini.
“Presiden Jokowi sendiri telah menyampaikan melalui Sidang Tahunan kemarin bahwa seni dan tradisi lokal dengan semangat kebangsaan harus terus digairahkan. Jadi kita harus memupuk kembali kebanggaan terhadap tradisi budaya Indonesia yang sangat kaya,” imbuh Abetnego.