“Berangkat dari hasil sinkronisasi rekomendasi gereja di Papua dengan Renaksi Inpres 9 tahun 2022, baik pihak Gereja maupun K/L terkait perlu sama-sama mempelajari dokumen tersebut sehingga kedepannya kemitraan ini dapat direalisasikan”, katanya.
Sementara itu, Prof. Dr. Masykuri Abdillah menyebut bahwa pelibatan lembaga Gereja Papua dalam proses percepatan pembangunan di Papua merupakan aspirasi dari tokoh Gereja papua yang disampaikan langsung kepada Bapak Wapres RI dalam audiensi pada 20 April 2022 silam.
"Rekomendasi yang disampaikan oleh PGGP/PB secara umum telah sejalan dengan arah program pemerintah pusat sebagaimana mengacu pada Renaksi Inpres 9/2022. Kedepannya, kemitraan ini diharap dapat terus berlanjut dengan adanya Kantor Perwakilan dari Setwapres RI beserta beberapa kementerian dan lembaga di Jayapura", ucapnya.
Sementara Pdt. Hiskia Rollo menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi kunjungan Setwapres RI dan rekan-rekan Kementrian/ lembaga di tingkat pusat untuk bertemu dengan PGGP/PB.
"Pekerjaan gereja tidak hanya dilakukan di tataran tinggi, tetapi juga membangun umat pada tataran akar rumput. Di seluruh Tanah Papua, gereja yang pertama-tama membuka jalur, membangun sekolah, perekonomian umat dan kesehatan, barulah kemudian pemerintah masuk. Oleh karenanya, Pak Wapres sebagai seorang Kyai perlu melibatkan pendeta-pendeta yang juga adalah “kyai di Papua” untuk mengakselerasi percepatan pembangunan di Papua,"ucapnya.
Dijelaskan, puluhan Sinode di Papua dan Papua Barat telah bersepakat kemudian menyerahkan aspirasi umat kepada Wapres KH. Ma'ruf Amin yang juga selaku koordinator Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat.
"Jadi setelah beberapa kali melakukan pertemuan akhirnya salah satu jawabannya adalah ini, dengan diutusnya Prof. Maskury dan Bapak Yoga dengan kementrian terkait lainnya,"jelasnya.
"Kami selalu berdoa agar pertemuan dan rekomendasi yang kita telah sampaikan hari ini bisa ditindak lanjuti dalam program-program yang membawa damai bagi Papua,"sambungnya.
Sementara Ketua DPR Papua, sekaligus Ketua Papua Christian Center (PCC), Jhony Banua Rouw menyampaikan apresiasi serupa. Progress kemitraan dikatakknnya sangat cepat dan signifikan direalisasi, padahal baru 5 bulan audiensi dengan Wapres dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan mandat dan tanggung jawab Wapres RI sebagai Koordinator Percepatan Pembangunan Pembangunan di Papua.
“Kedepannya, niat baik dari pemerintah pusat ini perlu dikomunikasikan secara lebih sinkron dengan gereja di Papua. Harus disamakan persepsi dan perlu ada penyesuaian berbagai standar nasional untuk program yang akan dilaksanakan di Papua”, ucapnya.
(Khafid Mardiyansyah)