Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Biarawan Sembunyikan Harta Karun di Rawa-Rawa, Lindungi dari Serangan Viking dan Kekacauan Dinasti

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 30 Agustus 2022 |01:05 WIB
Kisah Biarawan Sembunyikan Harta Karun di Rawa-Rawa, Lindungi dari Serangan Viking dan Kekacauan Dinasti
Kisah biarawan sembunyikan harta karun di rawa-rawa (Foto: Museum Nasional Irlandia)
A
A
A

Setelah beberapa dekade aktivitas industri pemangkasan gambut untuk bahan bakar di Irlandia, kawasan rawa tidak lagi sekedar ‘selimut’ alami menyehatkan seperti dulu.

Tetapi, beberapa tahun sejak aktivitas memanen gambut diakhiri karena kebijakan 'hijau', sungguh menggembirakan melihat dunia tumbuhan mendapatkan kepercayaan diri atas lanskap yang sebagian besar sudah jenuh.

"Alam akan mengambilnya kembali dengan amat cepat," kata Eoin O'Connell, guru ilmu pertanian dan biologi di sekolah menengah terdekat yang saya temui dalam perjalanan.

O'Connell seringkali berjalan kaki ke Derrynaflan dari lokasi pertanian keluarganya di Lurgoe, sebuah kota yang berjarak beberapa kilometer jauhnya, yang dilalui rute dalam perjalanan kembali ke Horse and Jockey.

Rerumputan, bunga liar, dan deretan gorse – semak berduri dengan bunga kuning cerah beraroma vanila – telah mengakar di kawasan itu.

Genangan air, yang suatu hari akan mengembang menjadi dataran banjir, memberi isyarat dengan pantulan lembut.

"Perlahan, itu akan berubah dari pelepas karbon menjadi spons karbon," tambahnya.

Burung-burung lahan basah, sekarang berkumpul dalam jumlah yang lebih besar, menembus kesunyian yang menakutkan.

"Saya pernah mendengar seekor kukuk," ujarnya.

"Itu jarang terjadi,” terangnya.

Liam Fleming, warga lokal lain yang tertarik untuk menemukan warisan tersembunyi, memulai kelompok jalan kaki bernama Tipperary Siul Eile (berarti "jalan lain") yang melibatkan segelintir orang pada 2016.

Sejak itu berkembang menjadi 5.000 orang peserta.

Pengunjung dapat mengikuti jalan-jalan regular, termasuk Derrynaflan Loop secara gratis.

"Kami ikut bangga menjaga aneka monumen dan jalan setapak, tetapi kami juga menyatukan orang dan berbagi cerita satu sama lain,” ungkap Fleming, yang baru-baru ini menerima penghargaan untuk upaya sosialnya yang berkelanjutan.

Sementara itu, sebagian besar dari 150.000 atau lebih monumen arkeologi Irlandia tercatat berada di tanah pribadi dan membutuhkan izin dari pemilik tanah untuk mengunjunginya. Di sisi lain, masyarakat berhasil mengakses situs kuno lokal mereka, seperti makam megalitik, biara, kastil, lingkaran batu dan areal medan perang, melalui Dewan Warisan yang memulai sebuah program Monumen.

Para pengunjung tidak akan pernah jauh dari komunitas yang memiliki kebanggaan dengan tempat atau lokasi yang menghubungkan mereka dengan masa lalu.

Karena banyak harta tersembunyi ini seringkali berada di luar kemampuan mesin pencari Google, Greene dan Fleming sama-sama merekomendasikan untuk mengandalkan cara yang lebih tradisional, yaitu "bertanya secara lokal" tentang situs kuno yang diminati.

Ini berarti "menanyakan apa yang harus dilakukan" di hotel, toko, atau pub di area tersebut.

Di Killenaule, sebuah kota kecil sekitar 9km dari Derrynaflan, di mana Anda masih bisa mengudap sajian makanan dan segelas bir Guinness di toko yang sama, orang-orang akan senang hati memberi tahu Anda tentang semua hal yang perlu Anda ketahui, mengenai pulau harta karun yang mereka cintai dan bagaimana Anda bisa sampai di sana.

Harapan mendapat informasi yang benar akan dibungkus dalam olok-olok legendaris dan cerita rakyat dari generasi ke generasi.

Kendati demikian, kisah berharga lainnya akan diceritakan oleh warga setempat.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement