"Tradisi ini mendatangkan trauma tersendiri bagi perempuan," kata psikolog Ellada Gorina dilansir dari BBC.
Di zaman modern, orang menikah di usia lebih lanjut dan punya pengalaman seks sebelum menikah. Peran para saksi ini tak lagi untuk memberi nasehat melainkan untuk memastikan keperawanan si perempuan.
"Hingga kini banyak perempuan menganggap engi itu sesuatu yang normal," kata Gorina.
"Trauma, konflik dan penderitaan terjadi ketika generasi baru rumbuh lebih progresif ketimbang orang tua mereka," kata dia.
(Widi Agustian)