Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Merasa Putus Asa, Korban Banjir Dahsyat Pakistan Lempar Surat di Dalam Plastik Berisi Tulisan Tangan Mohon Bantuan

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 30 Agustus 2022 |13:38 WIB
Merasa Putus Asa, Korban Banjir Dahsyat Pakistan Lempar Surat di Dalam Plastik Berisi Tulisan Tangan Mohon Bantuan
Korban banjir Pakistan melempar surat berisi tulisan tangan minta bantuan (Foto: BBC)
A
A
A

PAKISTAN - Ratusan orang terdampar di seberang sungai di lembah Manoor di provinsi Khyber Pakhtunkhwa Pakistan setelah banjir bandang melanda wilayah itu pada Jumat (26/8/2022), menghancurkan sedikitnya 10 jembatan dan puluhan bangunan.

"Kami membutuhkan persediaan, kami membutuhkan obat-obatan dan tolong bangun kembali jembatan, kami tidak punya apa-apa sekarang,” bunyi si catatan tulisan tangan yang dilemparkan penduduk desa kepada tim BBC saat berkunjung.

Lembah Manoor terletak di pegunungan Kaghan - tujuan wisata terkenal di Pakistan. Lembah itu dilanda banjir besar yang menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca juga: Foto-Foto Banjir Dahsyat Terjang Pakistan, 1.000 Orang Lebih Meninggal dan Kerugian Ditaksir Rp149 Triliun Lebih

Banjir bandang menyapu satu-satunya jembatan beton yang menghubungkan lembah yang indah dengan kota utama. Sejak itu, semua desa di seberang sungai terputus dan warga menunggu bantuan.

Baca juga: Sepertiga Negara Tenggelam Akibat Banjir Dahsyat, Menteri Pakistan: Kami Belum Pernah Melihat Seperti Ini

Tim BBC mencapai lembah setelah satu jam perjalanan berbahaya di sepanjang jalan yang rusak di banyak titik oleh banjir dan tanah longsor.

Di Manoor, dua jembatan ambruk total dan penyeberangan kayu sementara telah didirikan. Di sini, BBC bertemu dengan seorang wanita yang duduk dengan barang-barangnya. Dia mengatakan kepada BBC bahwa dia dapat melihat rumahnya tetapi tidak dapat mencapainya.

"Rumah saya dan anak-anak saya berada di seberang sungai. Saya sudah menunggu di sini selama dua hari dan berpikir pemerintah mungkin akan datang dan memperbaiki jembatan. Tetapi pihak berwenang memberi tahu kami bahwa kami harus mulai berjalan di sisi lain sungai. gunung untuk mencapai rumah kami. Tapi itu adalah pendakian delapan sampai 10 jam. Saya seorang wanita tua. Bagaimana saya bisa berjalan sejauh ini?,” terangnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement