Scalter mengatakan bahwa benua yang hilang itu seharusnya disebut sebagai Lemuria, dinamakan menurut hewan lemur. Pada 1870, Scalter menulis dalam sebuah buku tentang Lemuria, yang dia percayai sebagai rumah pertama manusia.
“Kemungkinan benua itu adalah rumah purba atau ‘surga’ di sini. Lemuria sebuah benua tropis yang saat ini terletak di bawah permukaan Samudra Hindia, bekas keberadaan tersier yang tampaknya sangat mungkin dari banyak fakta dalam geografi hewan dan nabati,” tulis Scalter dalam bukunya, dikutip dari The Vintage News.
Sementara itu, teori Scalter pun berkembang pesat dan sangat popular di kalangan okultis zaman Victoria. Salah satu okultis tersebut adalah Helena Blavatsky, pendiri gerakan Teosofi. Blavatsky pun meyakinkan kepada penganut agamanya bahwa Lemuria sebagai benua yang hilang adalah tempat kelahiran umat manusia.

Penggambaran Lemurian pada film Aquaman.
Dirinya mengatakan jika leluruh manusia di sana bernama Lemurians, sebuah masyarakat mistis dari mahkluk yang di hidup di surga bumi. Dalam bukunya tahun 1888, “The Secret Doctrine”, Blavatsky mengusulkan bahwa Lemurians adalah salah satu dari tujuh “ras akar” kuno umat manusia.
Lemurians sendiri diyakini olehnya sebagai hermafrodit setinggi 15 kaki (sekira 4,5 meter) dengan empat lengan yang berlari liar bersama dinosaurus. Sampai saat ini, masih ada beberapa orang yang percaya bahwa orang Lemurian masih hidup di zaman ini.
Selain itu, Lemuria dipercaya sebagai sesuatu yang penting bagi masyakarat Tamil karena benua itu menjadi tanda legitimasi keberadaan Kumari Kandam, sebuah tempat lahirnya peradaban, rumah bagi 48 pemukiman bangsa Tamil Kuno.