3. Korea Utara
Seperti dengan Uni Soviet, hubungan Indonesia dan Korea Utara juga telah dimulai sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno. Melansir dari The Diplomat, hubungan kedua negara ini sudah terjalin sejak tahun 1961. Empat tahun setelah terjalinnya hubungan diplomasi tersebut, pendiri Korea Utara Kim Il-sung mengunjungi Jakarta.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Kim Il-sung diberikan Soekarno hadiah bunga anggrek yang kemudian menjadi bunga nasional di sana. Bahkan pada tahun 1965, pendiri Korea Utara tersebut dianugerahi Honoris Causa oleh Universitas Indonesia atas upayanya dalam memajukan negaranya melalui pendayagunaan teknologi.
Di saat negara-negara di dunia menutup diri dari Korea Utara usai Perang Dingin, Jakarta justru tetap berhubungan baik dengan Pyongyang. Bahkan, tidak jarang kunjungan diplomatik terjadi. Presiden Megawati Soekarno Putri pernah mengunjungi Korea Utara yang mana menjadi bagian dalam turnya. Presiden SBY juga sempat menjadwalkan dua kunjungan resmi ke negara itu, namun sayangnya harus tertunda.
4. Laos
Negara komunis selanjutnya yang mempunyai hubungan dekat dengan Indonesia adalah Laos. Hubungan diplomatik antara kedua negara sudah terjalin sejak 30 Agustus 1957. Selama lebih dari 6 dekade, Indonesia dan Laos bermitra dalam berbagai bidang, mulai dari politik, ekonomi, hingga sosial budaya.
Mengutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Indonesia mengekspor beberapa barang ke Laos seperti kendaraan dan suku cadang, obat-obatan dan elektronik. Begitu pula dengan Laos, yang mengekspor berbagai pproduk pertanian ke Indonesia.
Perdagangan Indonesia dengan Laos di tahun 2016 tercatat sebesar USD10 juta yang terdiri dari ekspor sebesar USD5,87 juta dan impor sebesar USD4,197 juta. Dari kegiatan ekonomi tersebut, Indonesia mendapatkan surplus sebesar USD1,67 juta. Dalam bidang kebudayaan, KBRI telah membuka kursus bahasa Indonesia gratis untuk masyarakat Vientiane sejak tahun 2010.