Saat penayangan perdananya pada 1984, film G30S PKI tembus hingga 699.282 penonton di DKI Jakarta. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi dan melewati jumlah penonton box office saat itu. Sementara itu, film G30S PKI ini ditayangkan setiap tahun menjelang 30 September untuk mengenang pahlawan. Film mulai ditayangkan sejak era Orde Baru kepemimpinan Presiden Soeharto.
Diminta untuk Ditayangkan Kembali
Film G30S PKI sempat diberhentikan tayang karena beberapa adegan yang tidak sesuai dengan fakta sejarah. Namun, survei lembaga media survei nasional (Median), dikutip dari Sindonews.com, menunjukkan hasil responden yang menyatakan setuju atas diputarnya kembali film ini. Pemutaran kembali film ini untuk mengingatkan masyarakat tentang pengkhianatan yang terjadi di Indonesia.
Peta yang Tidak Sesuai
Salah satu adegan di film G30S PKI, menunjukkan peta yang berada di ruang Kostrad. Pada peta tersebut, terlihat sudah terdapat Timor Timur sebagai wilayah Indonesia. Sejarawan Asvi Warman Adam dalam buku Membongkar Manipulasi Sejarah: Kontroversi Pelaku dan Peristiwa menuliskan bahwa tahun 1965/1966 Timor Timur belum terintegrasi ke dalam NKRI.
(Rahman Asmardika)