Di peribahasa China ada satu kalimat “Kesempatan itu tercipta karena adanya dewa penolong, karena waktunya tepat, karena tempatnya mendukung."
Pada saat revolusi China dimulai di Tiongkok awal tahun 1900 dr. Sun Yat Sen menekankan bahwa sekarang lah waktu terbaik untuk melakukan revolusi dikala pemerintah sedang mengalami masa-masa terburuk. Sekarang adalah zaman kebijaksanaan untuk menggulingkan zaman kebodohan.
Gerakan demokrasi Sun Yat Sen dan kalimat yang menjadi senjata utamanya sebenarnya berulang kali terjadi, baik pada saat pergantian pemerintahan Chiang Kai Shek di Tiongkok ke pemerintahan komunis, maupun pada saat rezim Soeharto digulingkan oleh kelompok pro demokrasi di Indonesia, sehingga mengantar masyarakat dan negara Indonesia yang kini lebih dikenal sebagai salah satu negara demokrasi dari empat negara demokrasi yang ada di Asia.
Ketika dunia berusaha menghindari berulangnya penggulingan rejim yang akan mengakibatkan perang dunia ke-3, tetap tidak bisa menghindari apa yang dinamakan dalam kesempatan yang baik aka nada kesempatan untuk menggantikan yang buruk. Perang Ukraina dan Rusia terjadi.
Perang antara Rusia dan Ukraina belum bisa dikategorikan sebagai perang dunia ke-3, tetapi dari perang antar dua negara tersebut, kita mengenal apa yang dinamakan perang Informasi Teknologi (IT) atau perang dunia pertama yang melalui jaringan internet, jaringan dunia maya namun nyata.
Banyak sekali terjadi peretasan system informasi teknologi yang mengakibatkan ribuan system satelit atau yang dikenal dengan Starlink ikut beradu dan menerobos medan peperangan antar dua negara dan menyelamatkan Ukraina dari krisis informs teknologi, setidaknya menyelematkan Ukraina dari krisis pemutusan jaringan informasi.
Kita tau bahwa kekuatan militer maupun teknologi informasi Rusia dan Ukraina berbeda jauh, namun bagaimana Ukraina bisa memanfaatkan teknologinya yang tersendat-sendat dan terbelakang dalam waktu sekian lama sejak terjadi ketegangan sampai peperangan dengan Rusia?
Berbeda dengan perang-perang sebelumnya,dimana masih menggunakan slogan, bamboo runcing maupun embargo-embargo dari ekonomi sampai militer. Perang antara Rusia dan Ukraina tidak lagi menggunakan kecanggihan teknologi senjata dan rudal, maupun menarik dukungan atau kekuatan senjata dari sekutu.
Rusia dan Ukraina telah memanfaatkan teknologi digital untuk pertahanan maupun untuk menyerang satu sama lain. Sebagian ahli hubungan internasional, terutama ahli pertahanan keamanan menggambarkan situasi terakhir di Ukraina seperti “internet adalah medan perang antar dua negara,” Twitter berperan sebagai rudal, hacker adalah tantara-tentara mereka, cryptocurrency dan Non-Fungible Token (NF mengupayakan dana yang besar sebagai satu-satunya cara untuk memblokir Internet, ekonomi, dan rantai modal Rusia.
Dalam pertempuran antara Rusia dan Ukraina, Ukraina telah berhasil menjaring lebih dari 50.000 pasukan multinasional yang siap berperang meretas setiap website maupun informasi penting dari Rusia. Para pasukan internet multinasional ini juga telah membuat serangan terhadap layanan internet Rusia.
Mereka menggunakan satelit orbit rendah seperti Starlink untuk membangun infrastruktur komunikasi jaringan darurat di masa perang, dan para pasukan ini bahkan membujuk Google Maps untuk berhenti menampilkan informasi jalan penting dan menambahkan peringatan SOS ke layanan pencarian di mesin Google.
Selain itu, Ukraina juga menggunakan cryptocurrency sebagai "modal darurat untuk pengungsi,” Ukraina mengumpulkan 100 juta dolar AS dalam sumbangan mata uang virtual, dan bahkan mengeluarkan NFT bertema "Museum of War".
Dengan teknologi dari NFT juga Ukraina menyebut mereka telah merekam dan mencatat kebenaran tentang perang dengan Rusia, supaya generasi berikutnya mengerti kenapa Ukraina harus bertempur dengan Rusia.
Ukraina ingin rakyatnya, generasi mudanya bahkan seluruh dunia tau bahwa dari awal Ukraina selalu menjaga harkat dan martabat bangsa dan siap menghadapi ancaman dari luar sesuai dengan perkembangan zaman, yaitu memperkuat infrastruktur digital dalam negeri.
Ukraina dari awal telah melakukan reformasi atau memanfaatkan waktu terbaiknya seperti kata dr. Sun Yat Sen untuk mempersiapkan segala sesuatu dalam menghadapi situasi terburuk.
Ukraina telah melakukan digital pemerintahan dan pelayanan dalam segala bidang jauh sebelum terjadinya ketegangan dengan Rusia. Oleh karena itu, semua aplikasi milik pemerintah Ukraina, seperti aplikasi paspor, aplikasi layanan kependudukan sampai dengan aplikasi bank telah berubah menjadi aplikasi yang berfungsi darurat, seperti mengajukan dana darurat dengan pemerintah maupun pemerintah Ukraina dengan negara asing yang mendukung Ukraina.
Selain itu, aplikasi umum pemerintah bisa berahli fungsi untuk melayani kebutuhan rakyat selama peperangan terjadi.