Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Heboh Soal Bjorka, Ini 10 Tanggapan Para Pejabat

Mirsya Anandari Utami , Jurnalis-Rabu, 21 September 2022 |15:33 WIB
Heboh Soal Bjorka, Ini 10 Tanggapan Para Pejabat
Ilustrasi peretas Borka (Foto: Tangkapan layar/Media sosial)
A
A
A

2. Mahfud MD

Selanjutnya, ada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang turut angkat bicara mengenai kehadiran hacker Bjorka. Menurut Mahfud MD, Bjorka tidak memiliki kemampuan untuk membocorkan data. Semua ancaman yang dilontarkan sang hacker hanya sebagai gertakan untuk pemerintah agar waspada dengan pembobolan data rahasia. Dalam salah satu cuitan di akun Twitter pribadinya, Mahfud MD menyatakan bahwa data-data yang viral di media sosial hanya data umum yang dapat dengan mudah dicari di internet.

“Sebab data pribadi saya bukan rahasia, bisa diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku-buku saya, di LHKPN KPK. Data pribadi saya terbuka, tak perlu dibocorkan,” tulis Mahfud dalam cuitan Twitter.

Melansir dari Okezone, Mahfud MD menegaskan bahwa belum ada rahasia negara yang bocor. Bahkan, pemerintah juga sudah membuat satgas khusus yang bertugas dalam perlindungan data negara yang turut melibatkan Mahfud MD, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, hingga Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.

3. Bareskrim Polri

Dalam menanggapi berita tentang pencurian data rahasia milik negara, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri turut memantau aksi hacker Bjorka. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa timnya juga sedang menunggu laporan masuk terkait kebocoran data. Hal yang sama juga disampaikan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Nurul Azizah yang menyatakan bahwa pihaknya belum mengambil langkah apa pun terkait kasus hacker Bjorka.

4. Fadli Zon

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon juga turut menanggapi peristiwa hacker Bjorka. Dia sangat menyayangkan atas peristiwa kebocoran data yang terjadi. Fadli juga menyatakan bahwa peristiwa ini menunjukkan betapa lemahnya keamanan siber negara.

"Sebagai negara dengan pengguna internet di atas 200 juta, seharusnya negara menjamin keamanan siber secara serius," kata Fadli saat dihubungi pada Minggu (11/9/2022), seperti yang terkutip dalam Sindonews. "Kebocoran ini menandakan keamanan siber kita masih amatiran. Bahkan kita dipermalukan oleh beberapa hacker yang membongkar situs-situs penting dan data termasuk data Menkominfo," lanjutnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement