5. Faldo Maldini
Tokoh berikutnya yang turut angkat suara mengenai kasus peretasan oleh hacker Bjorka adalah Faldo Maldini. Terkait kebocoran data rahasia milik negara, Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara ini menyatakan bahwa pemerintah Indonesia sudah terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Menurut Faldo, Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi sedang membangun sistem pemerintahan yang eksklusif dan transparan. Maka dari itu, baginya tidak banyak rahasia dalam pemerintahan. Menanggapi berita viral terkait kebocoran data, Faldo mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang merancang Rancangan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi. Faldo juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut mengawasi kinerja pemerintah.
6. Johnny G Plate
Sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate membentuk Tim Keadaan Darurat atau Emergency Response Team yang bertugas dalam pencegahan kebocoran data. Tim ini terdiri dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Polri, hingga Badan Intelijen Negara (BIN). Menurutnya, data-data yang bocor sejauh ini masih bersifat umum dan bukan rahasia, maka dari itu harus dilakukan tindakan lebih lanjut untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Johnny juga memastikan bahwa pemerintah akan terus melakukan pembahasan mengenai Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. RUU ini diharapkan dapat menjadi tameng bagi masyarakat Indonesia dalam menjelahi ruang digital.
7. Nurul Ghufron
Tidak hanya Menkominfo dan Menko Polhukam, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron juga melakukan antisipasi terhadap peretasan data. KPK sampai saat ini belum menjadi sasaran dari pembobolan data dan masih terus bersikap waspada terhadap serangan digital. KPK meminta doa kepada masyarakat agar tidak menjadi sasaran hacker Bjorka dan berharap lembaganya dapat menangkal jikalau terdapat serangan yang masuk.