PEMBERONTAKAN G30S PKI menjadi sejarah besar sekaligus kelam di Indonesia. Bukan hanya menculik, gerakan ini juga menewaskan enam jenderal dan seoran perwira TNI.
Tidak tinggal diam, pemerintah pun melakukan pemberantasan terhadap PKI. Sejumlah tokoh TNI berada di balik penumpasan tersebut. Berikut tokoh-tokoh TNI dalam pemberantasan PKI.
(Baca juga: Silsilah Abah Anom Syekh Ahmad Terlengkap, Ulama Sakti yang Melawan PKI dari Tanah Sunda)
1. Jenderal AH Nasution
Abdul Haris Nasution merupakan tokoh TNI yang memegang kendali dalam pemberantasan PKI. Nasution, yang lahir di Tapanuli Selatan, 3 Desember 1918 ini juga merupakan target utama dalam operasi G30S PKI pada 30 September 1965. Beruntung, Nasution berhasil lolos dari kediamannya yang saat itu dikepung oleh Pasukan Cakrabirawa yang hendak menculiknya. Namun, seorang anaknya serta sang ajudan, Pierre Tendean, menjadi korban kebengisan PKI.
Nasution dikenal tegas menolak beberapa gagasan PKI di berbagai bidang antara lain. Salah satunya, menolak pembentukan angkatan kelima dengan mempersenjatai buruh dan tani. Pada 1948, PKI melancarkan pemberontakan di Madiun. AH Nasution ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk menumpasnya. Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang RI itu lantas merancang konsep penumpasan dan berhasil meringkus semua tokoh kunci PKI.
2. Sarwo Edhie Wibowo
Dalam operasi pemberantasan PKI, terdapat sosok TNI bernama Sarwo Edhie Wibowo. Dalam menjalankan tugas untuk menumpas PKI, Sarwo Edhie berhasil menangkap tokoh PKI dan kelompok yang dicurigai berafiliasi dengan PKI tanpa keterampilan. Selain itu, ia juga melatih masyarakat sipil anti-PKI sebagai ujung tombak operasi penumpasan. Aksi penumpasan PKI ini, menurut laporan Sarwo Edhie, memakan hingga 3 juta korban jiwa yang berasal dari Jawa Tengah, Bali, dan Jawa Timur.
Saat itu Sarwo Edhie yang merupakan Panglima RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) dipercaya oleh Soeharto untuk menumpas G30S PKI. Alasannya karena Ahmad Yani yang gugur dalam peristiwa G30S berasal dari daerah yang sama dengan Sarwo Edhie, yaitu Purworejo, Jawa Tengah. Sarwo juga merupakan orang yang dekat dengan Ahmad Yani dan menjadi orang terdepan yang marah ketika temannya meninggal.