Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Aliran Listrik di Kuba Padam Dihantam Badai Ian, Setidaknya 2 Orang Tewas

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 28 September 2022 |15:46 WIB
Aliran Listrik di Kuba Padam Dihantam Badai Ian, Setidaknya 2 Orang Tewas
Kerusakan akibat Badai Ian di Provinsi Pinar del Rio, Kuba, 27 September 2022. (Foto: Reuters)
A
A
A

Pemadaman listrik di seluruh negeri menambah penderitaan warga Kuba yang telah dilanda kesulitan.

Mayelin Suarez, seorang pedagang kaki lima yang menjual es krim di ibu kota provinsi, menyebut malam badai itu sebagai "yang paling gelap dalam hidupnya."

"Kami hampir kehilangan atap rumah kami," kata Suarez kepada Reuters, suaranya bergetar. "Putri saya, suami saya dan saya mengikatnya dengan tali agar tidak terbang."

Badai menghantam Kuba pada saat krisis ekonomi yang mengerikan melanda negara itu. Pemadaman dan kelangkaan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang berlangsung lama kemungkinan akan mempersulit upaya pemulihan dari Badai Ian.

"Ian telah menghabiskan sedikit yang tersisa," kata Omar Avila, seorang pekerja di toko daging di Pinar del Rio. "Ini bencana yang mengerikan."

Badai Ian mendarat di Provinsi Pinar del Rio Kuba pada Selasa pagi, mendorong para pejabat sejak dini untuk memutus aliran listrik ke seluruh provinsi yang berpenduduk 850.000 orang sebagai tindakan pencegahan dan mengevakuasi 40.000 orang dari daerah pesisir dataran rendah, menurut laporan media setempat. Badai itu menewaskan setidaknya dua orang di Kuba barat, lapor media pemerintah.

Hembusan angin kencang menghancurkan jendela dan merobek atap logam dari rumah dan bangunan di seluruh wilayah, di mana banyak rumah berusia puluhan tahun dan infrastruktur kuno. Jalan ke daerah yang langsung terkena badai tetap tidak bisa dilewati, terhalang oleh pohon tumbang dan kabel listrik.

Provinsi Pinar del Rio adalah daerah pedesaan yang berpenduduk sedikit tetapi penghasil utama tanaman pertanian dan tembakau. Media yang dikelola pemerintah mengatakan petani telah mengamankan 33.000 ton tembakau dalam penyimpanan dari panen sebelumnya, tetapi banyak bangunan pertanian, yang dibuat dengan atap jerami, telah diratakan oleh badai.

“Kadang-kadang angin topan lewat di sini, tetapi tidak sebesar ini,” kata Abel Hernandez, seorang petani tembakau berusia 49 tahun. "Itu menghancurkan rumah kami, gubuk pengeringan kami, pertanian kami, pohon buah-buahan, semuanya."

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement