Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ribuan Pendekar Silat Datangi GBK, Ramaikan Puncak Festival Keceran Tjimande

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 08 Oktober 2022 |17:02 WIB
Ribuan Pendekar Silat Datangi GBK, Ramaikan Puncak Festival Keceran Tjimande
Silat. (Ilustrasi/Ist)
A
A
A

JAKARTA - Ribuan pendekar silat menghadiri Puncak Festival Keceran Tjimande, dari Banten untuk Indonesia di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2022). Festival ini untuk memperingati HUT Ke-79 Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH).

Ribuan Pendekar Kesti TTKKDH yang ahli pencak silat dari berbagai daerah hadir. Sedikitnya 30 ribu pendekar dari berbagai paguron TTKKDH yang ada di kabupaten/kota se-Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Lampung mengikuti ritual keceran.

Ketua DPP Kesti TTKKDH, Wahyu Nurjamil mengatakan, pihaknya mempersiapkanan milad Ke-70 TTKKDH semaksimal mungkin.

“Milad ke 70 kami berupaya milad ini berbeda dari yang lain. Kami pun berupaya milad Kesti TTKKDH mengangkat ke level nasional,” ucap Wahyu, dalam siaran pers, Sabtu (8/10/2022).

Dalam acara itu, digelar pertunjukan Pentas Budaya KESTI TTKKDH Kampung Jawara KESTI TTKKDH, Laskar Urutan Cimande, pengobatan alternatif hingga penampakan golok raksasa Ciomas dan paku raksasa Al Madad serta pertunjukan Debus. Puncaknya digelar Ritual Keceran Tjimande yang merupakan tradisi Kesti TTKKDH dengan menampilkan pencak silat.

Sebagaimana diketahui, KESTI TTKKDH merupakan organisasi atau perguruan yang bergerak di bidang seni dan budaya pencak silat yang beraliran cimande. KESTI TTKKDH dibentuk sejak 1952 dengan anggota sebanyak 6 juta yang tersebar di berbagai penjuru wilayah Indonesia maupun di mancanegara.

"Keluarga KESTI TTKKDH sangat menjaga tradisi yang diwariskan oleh para kasepuhan Cimande sehingga sampai saat ini budaya leluhur masih terus terjaga dan lestari Kelid, Tari Kolot, Urutan dan Keceran, dari sejak cimande berdiri ratusan tahun silam, masih ada sampai dengan saat ini, sebagai bukti para penerusnya benar–benar menjaga tradisi," tutur Wahyu.

Sementara itu, Keceran, merupakan salah satu warisan budaya yang masih tetap terjaga. Keceran adalah kegiatan tradisi ritual yang dilaksanakan setahun sekali di setiap bulan maulid oleh keluarga Cimande. Di antaranya tradisi Tetes Mata (Keceran) khas Cimande, urutan atau memijat tangan dan kaki yang sering mereka pergunakan bertarung, dan penampilan budaya silat aliran Cimande.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement