CEKO - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Eropa adalah penyebab krisis energi karena menerapkan kebijakan-kebijakan yang membuat industri investasi terpuruk.
Tudingan itu dinyatakan Putin saat negara-negara Uni Eropa (EU) pada Rabu (12/10/2022) bergulat menyepakati batas harga gas untuk mengimbangi dampaknya pada konsumen.
Putin mengatakan Moskow tidak bisa disalahkan atas lonjakan harga energi Eropa. Dia menegaskan gerakan energi hijau yang diusung EU telah menyebabkan penurunan investasi pada industri minyak dan gas global.
Baca juga:Â Perubahan Iklim Ancaman Besar Bagi Keamanan Energi Global, Sama Seperti Perang UkrainaÂ
Dikutip Antara, negara-negara Kelompok Tujuh (G7) telah membahas pembatasan harga minyak Rusia. Langkah itu dianggap Putin akan memperparah berbagai masalah.
Baca juga:Â Â Manuver Putin Pertanda Kelemahan Kremlin, Intel Inggris: Ada Banyak Keputusasaan di Rusia
Kekhawatiran soal keamanan pasokan energi meningkat karena kebocoran di Polandia pada pipa Druzhba dari Rusia menyebabkan penurunan aliran minyak ke Jerman.
Polandia mengatakan kebocoran itu kemungkinan disebabkan kecelakaan, namun terjadi ketika negara-negara EU berupaya melepaskan diri dari ketergantungan pada energi Rusia.
Upaya itu terus diusung EU sebagai sikap atas invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu.
Follow Berita Okezone di Google News
Jalur pipa gas Nord Stream ke Jerman saat ini tidak berfungsi karena mengalami kebocoran pada September lalu.
Rusia dan negara-negara Barat saling tuduh melakukan sabotase terhadap Nord Stream, namun tidak menyebutkan siapa yang berada di balik sabotase.
Putin menyebut kebocoran pada dua saluran Nord Stream, yang mengalir di bawah Laut Baltik, "aksi terorisme internasional" yang ditujukan untuk membuat masyarakat tidak bisa mengakses energi murah.
Putin mengatakan gas masih bisa dipasok melalui satu bagian utuh jalur pipa Nord Stream 2. Namun dia menegaskan semua terserah EU apakah menginginkan gas itu atau tidak.
Seperti diketahui, Jerman membekukan proyek Nord Stream 2 beberapa hari sebelum Rusia mengerahkan pasukan ke Ukraina.
Juru bicara Pemerintah Jerman pada Rabu (12/10/2022) menepis kemungkinan mendapatkan gas melalui rute tersebut.
Putin juga menyodorkan ide pembentukan pusat gas alternatif Eropa melalui Turki.
Dampak dari upaya mengurangi energi Rusia, ditambah dengan penurunan tajam pasokan energi dari Rusia, sudah dirasakan di EU --kelompok beranggotakan 27 negara di kawasan Eropa.
Harga gas di kawasan itu hampir mencapai 90 persen lebih tinggi dibandingkan dengan setahun lalu.
EU juga dibayang-bayangi kekhawatiran harus melakukan penjatahan dan pemadaman listrik selama musim dingin.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.