Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hanya Luluskan yang Terbaik, Pasukan Elite Denjaka Mampu Bertahan di Laut dan Hutan Tanpa Makanan

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Rabu, 19 Oktober 2022 |06:00 WIB
Hanya Luluskan yang Terbaik, Pasukan Elite Denjaka Mampu Bertahan di Laut dan Hutan Tanpa Makanan
Pasukan Denjaka/Foto: TNI AL
A
A
A

JAKARTA - Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) merupakan pasukan elite di matra Angkatan Laut (AL) TNI. Denjaka merupakan gabungan dua pasukan elite, yaitu Kopaska dan Yontaifib.

Semula, detasemen dibentuk untuk penanggulangan teror aspek laut TNI AL. Selain menjaga keamanan perairan Indonesia, pasukan antiteror ini juga bisa diandalkan di segala medan, seperti darat maupun udara.

 BACA JUGA:DPD Perindo Kota Cirebon: KPU Menyatakan Verifikasi Faktual Penuhi Syarat

Tak sembarang prajurit dapat tergabung ke dalam tim ini. Untuk membentuk seorang prajurit Denjaka diperlukan seleksi yang keras dan ketat. Mereka yang menjadi bagian pasukan ini ini telah menjalani pelatihan sangat berat selama 6 bulan.

Tidak heran, hanya 50 prajurit pilihan yang lulus tergabung ke dalam pasukan yang memiliki semboyan "Satya Wira Dharma".

 BACA JUGA:Terseret Banjir Bandang Siswi di Bali Ditemukan Tewas

Dilatih fisik dan mental

Setiap calon prajurit Denjaka mengikuti pendidikan di bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan. Mereka juga ditempa di Puslatpur Situbondo, Jawa Timur. Calon prajurit tak hanya dilatih fisik, namun juga mental. Setiap prajurit wajib menguasai berbagai operasi tempur, seperti penyusupan dengan berbagai medan, baik di laut, sungai, maupun hutan.

Mereka yang lolos menjadi prajurit Denjaka pastilah memiliki tubuh yang tahan banting dan kecerdasan yang luar biasa. Karena saat pendidikan, mereka akan ditempa melebihi batas kemampuan manusia biasa.

Ketika pendidikan, mereka juga harus menyelamatkan diri setelah dibuang ke laut lepas. Mereka juga dilatih menyelamatkan diri dengan cara diikat tangan dan kaki di dalam air diri dalam hitungan menit.

Calon pasukan Denjaka juga dilatih untuk survival di hutan belantara. Mereka akan dilepas berhari-hari di tengah hutan lebat untuk melatih daya tahan prajurit tanpa dibekali makanan. Mereka dituntut bertahan hidup dengan mencari makan yang telah disediakan alam.

Tidak hanya di darat dan laut, calon pasukan Denjaka juga melakukan pelatihan udara. Mereka melakukan terjun bebas pada malam hari dan mendarat di lokasi yang sudah ditentukan tanpa diketahui musuh.

Selain penguasaan ilmu bertempur, prajurit Denjaka juga dibekali ilmu kejiwaan dan analisa situasi khusus. Sebab, satuan ini dibentuk untuk bertugas dalam penyusupan di daerah operasi secara senyap dan mematikan.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement