Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jerman Berencana Legalkan Ganja Rekreasi hingga 30 Gram untuk Penggunaan Pribadi

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 27 Oktober 2022 |14:18 WIB
Jerman Berencana Legalkan Ganja Rekreasi hingga 30 Gram untuk Penggunaan Pribadi
Jerman berencana akan melegalkan ganja rekreasi (Foto: RTE)
A
A
A

JERMAN - Pemerintah koalisi Jerman telah menyetujui rencana untuk melegalkan penggunaan ganja rekreasi di kalangan orang dewasa.

Kepemilikan hingga 30 gram (1oz) untuk penggunaan pribadi akan diizinkan. Toko dan apotek berlisensi akan menjualnya.

Rencana tersebut belum disetujui di parlemen, namun telah mendapat lampu hijau dari Komisi Eropa. Menteri Kesehatan Karl Lauterbach mengatakan rencana itu bisa menjadi undang-undang pada 2024 mendatang

Dikutip BBC, rencana Jerman itu juga akan memungkinkan penanaman di rumah tiga tanaman ganja per orang dewasa.

Baca juga: Ganja di Sejumlah Negara Ini Dilegalkan, Alasannya untuk Rekreasi hingga Medis

Langkah itu digambarkan dalam manifesto pemerintah koalisi, yang diumumkan tahun lalu. Sosial Demokrat (SPD) memimpin koalisi, dengan Partai Hijau dan Demokrat Bebas liberal sebagai mitra.

Baca juga: Thailand Legalkan Penanaman dan Konsumsi Ganja

Mempresentasikan rencana tersebut, Lauterbach mengatakan dekriminalisasi akan membantu melindungi kesehatan kaum muda, karena larangan ganja "tidak terbukti berhasil" dalam beberapa tahun terakhir.

Dia mencatat bahwa konsumsi ganja telah meningkat, seperti halnya kecanduan narkoba di kalangan orang dewasa. "Kami ingin mengatur pasar dengan sangat tegas," tegasnya.

Dia mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan kemungkinan pembatasan pada kekuatan maksimum produk ganja yang dijual kepada orang dewasa berusia di bawah 21 tahun. Itu akan melibatkan pemantauan tingkat THC (tetrahydrocannabinol), bahan psikoaktif utama dalam obat tersebut.

Lauterbach mengatakan pemerintahnya menyerahkan rencananya ke Komisi Uni Eropa untuk memeriksa bahwa itu sesuai dengan perjanjian Uni Eropa.

Uni Eropa dan dan Perjanjian Schengen yang memfasilitasi perjalanan gratis di antara 26 negara telah menetapkan aturan yang mewajibkan bahkan pengguna ganja untuk tujuan pengobatan untuk mendapatkan sertifikat sebelum bepergian ke negara lain.

Beberapa penelitian ilmiah telah mengaitkan galur ganja yang kuat dengan peningkatan risiko psikosis, terutama di kalangan orang muda. Namun dampak kesehatan dari ganja masih hangat diperdebatkan.

Ada beberapa bukti juga bahwa pengguna ganja biasa bisa kecanduan. Di bawah rencana Jerman, iklan atau pengiriman ganja akan tetap dilarang. Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan kampanye informasi tentang penggunaan ganja dan risikonya, terutama yang menargetkan kaum muda.

Selain pajak penjualan (PPN), harga ganja yang dijual juga akan termasuk "pajak ganja" pemerintah.

Menanggapi hal ini, pemerintah konservatif di Bavaria mengutuk rencana tersebut. Klaus Holetschek dari Christian Social Union (CSU) mengatakan pihaknya "mengirim sinyal berbahaya tidak hanya ke Jerman, tetapi juga ke seluruh Eropa". Dia memperingatkan bahwa legalisasi dapat mendorong "wisata narkoba" Eropa di Jerman.

Adapun di Uni Eropa (UE) hanya Malta yang melegalkan ganja rekreasi. Beberapa negara telah melegalkan penggunaan ganja obat secara terbatas. Kanada dan Uruguay juga telah melegalkan ganja rekreasi.

Belanda tidak melangkah sejauh rencana Jerman. Di bawah hukum Belanda, penjualan ganja dalam jumlah kecil di "kedai kopi" ditoleransi.

Sementara itu, di Amerika Serikat (AS), 37 negara bagian dan Washington DC telah melegalkan ganja medis, sedangkan 19 negara bagian telah menyetujuinya untuk penggunaan rekreasi. Itu mewakili lebih dari 40% populasi AS.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement