Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

10 Fakta Sejarah Samurai Jepang yang Melegenda, Dikenal Sebagai 'Bushi'

Rifqa Nisyardhana , Jurnalis-Kamis, 27 Oktober 2022 |16:27 WIB
10  Fakta Sejarah Samurai Jepang yang Melegenda, Dikenal Sebagai 'Bushi'
Sejarah samurai Jepang (Foto: Felix Beato/History Hit)
A
A
A

JAKARTA - Samurai Jepang merupakan pejuang yang dikenal dalam sejarah dunia. Mereka menjalani gaya hidup yang keras. Dari budaya samurai ini menghasilkan beragam seni khas Jepang.

Melansir dari Britannica, samurai muncul dari periode Kamakura di tahun 1192–1333. Samurai memiliki keterampilan militer dan sikap untuk mengembangkan budaya disiplin.

Ingin tahu lebih banyak mengenai sejarah samurai? Mari simak berita ini hingga selesai.

Baca juga: Legenda Samurai Kulit Hitam Pertama Jepang, Kekuatannya Setara 10 Prajurit

Mengutip dari History Hit, berikut ini 10 fakta sejarah mengenai samurai Jepang yang melengenda.

1. Samurai dulunya dikenal sebagai bushi

Istilah samurai awalnya ditujukan kepada prajurit aristokrat atau bushi pada abad ke-10. Setelah itu, pada akhir abad ke-12 istilah samurai berlaku kepada semua anggota kelas prajurit yang naik ke puncak kekuasaan dan mendominasi pemerintah Jepang sampai Restorasi Meji.

Kata samurai erat kaitannya dengan formasi tingkatan menengah dan atas dari kelas para prajurit. Sementara itu, istilah bushi kemudian lebih ditunjukkan kepada “prajurit” yang mungkin atau bukan samurai.

2. Kode etik samurai disebut bushidō

Bushidō artinya jalan pejuang. Kode etik ini dikembangkan dari abad ke-16. Dari kode etik tidak tertulis ini mengharuskan setiap samurai untuk mempraktikkan kepatuhan, keterampilan, disiplin diri, pengorbanan diri, keberanian, dan kehormatan.

Samurai yang ideal adalah prajurit yang dapat mengikuti kode ini dengan menjunjung keberanian, kehormatan, dan kesetiaan pribadi di atas kehidupannya sendiri.

3. Samurai menjadi seluruh bagian kelas sosial

Awalnya samurai dibuat sebagai pasukan yang melayani kaum bangsawan. Namun, seiring waktu samurai mulai bercampur dengan kelas bushi, yaitu tentara tingkat menengah dan atas.

Di awal periode Tokugawa (1603–1867), samurai menjadi kasta tertutup yang diupayakan untuk membekukan dan menstabilkan tatanan sosial.

Meskipun dari mereka masih diperbolehkan memakai dua pedang sebagai posisi mereka, tetapi sebagian besar dipaksa menjadi pegawai negeri atau melakukan pekerjaan tertentu.

Maka dari itu, 10% penduduk Jepang sekarang setidaknya memiliki beberapa darah samurai di dalamnya.

4. Samurai diidentikkan dengan pedang mereka yang khas

Katana merupakan pedang samurai yang khas. Senjata katana yang paling ikonik adalah daisho. Senjata ini memiliki bilah yang lebih kecil dan memiliki simbol yang digunakan secara eksklusif oleh kelas samurai.

Di dalam bushidō, samurai akan menamai pedang mereka karena jiwa seorang samurai ada di dalam katananya.

5. Samurai dapat bertarung dengan senjata lainnya

Samurai dapat menggunakan senjata selain pedang mereka. Biasanya mereka menggunakan yumi, yaitu busur yang digunakan untuk berlatih secara religius. Selain itu, samurai juga menggunakan yari, yaitu tombak Jepang.

Pada abad ke-16, bubuk mesiu mulai diperkenalkan sehingga samurai meninggalkan busur dan beralih ke senjata api dan meriam. Ada senjata bernama Tanegashima. Senjata flintlock jarak jauh yang menjadi senjata pilihan di antara samurai era Edo.

6. Armor samurai fleksibel

Baju samurai tidak seperti baju besi kaku yang biasanya dikenakan oleh ksatria Eropa. Baju besi samurai dirancang untuk mobilitas. Armornya pun harus kokoh dan cukup fleksibel agar bisa melakukan pergerakan bebas di medan perang.

Baju besi itu terbuat dari pelat logam atau kulit yang dipernis dan diikat oleh tali kulit atau sutra. Lengan bajunya dilindungi oleh perisai bahu persegi panjang yang besar dan lengan lapis baja yang ringan.

Tangan kanan samurai terkadang dibiarkan tanpa lengan agar bisa bergerak secara maksimal.

Helm samurai disebut kabuto. Helm ini terbuat dari pelat logam terpaku. Sementara itu, wajah dan alis samurai dilindungi oleh sepotong baju besi yang diikatkan di belakang kepala dan di bawah helm.

7. Samurai melek huruf dan berbudaya

Selain menjadi seorang pejuang yang dapat bela diri, samurai juga menjadi seorang yang terdidik. Biasanya, samurai bisa membaca dan mampu menyelesaikan soal berhitung.

Mereka juga belajar kaligrafi dan sastra, seperti menulis puisi atau menghasilkan lukisan tinta.

Dalam budayanya, samurai membuat berbagai seni unik Jepang yang ada hingga sekarang. Contohnya, upacara minum teh, taman batu, dan merangkai bunga.

8. Prajurit samurai wanita

Tak hanya samurai pria, ada pula wanita yang menjadi samurai. Di dalam kelas bushi, wanita bisa menerima pelatihan seni bela diri dan strategi seperti samurai.

Samurai wanita ini disebut sebagai Onna-Bugeisha. Mereka dapat bertempur bersama samurai pria. Senjata yang dikenakannya adalah naginata, sebuah tombak dengan bilah melengkung. Bentuknya seperti pedang yang serbaguna dan ringan.

Bukti dari arkeologis menunjukkan bahwa di lokasi Pertempuran Senbon Matsubaru tahun 1580 ada 35 dari 105 mayat adalah wanita. Hal ini dilakukan dengan tes DNA.

9. Orang asing dapat menjadi samurai

Menjadi samurai rupanya tak harus berdarah Jepang. Dalam keadaan khusus, orang asing juga dapat bertarung bersama samurai. Bahkan, terkadang mereka bisa bersatu.

Kehormatan khusus ini hanya diberikan oleh pemimpin yang kuat, seperti shogun atau daimyo (penguasa teritorial).

Tercatat, ada empat pria Eropa yang memperoleh status samurai. Di antaranya pelaut Inggris William Adams, Jan Joosten van Lodensteijn dari Belanda, perwira Angkatan Laut Prancis Eugene Collache, dan pedagang senjata Edward Schnell.

10. Tindakan seppuku

Seppuku merupakan tindakan ritual bunuh diri dengan mengeluarkan isi perut. Hal ini dipandang sebagai alternatif untuk membayar aib dan kekalahan dengan cara terhormat.

Tindakan ini bisa berupa hukuman atau sukarela. Biasanya seorang samurai melakukan ini jika mereka gagal mengikuti bushidō atau gagal menangkap musuh.

Demikian 10 fakta mengenai samurai sebagai pejuang Jepang yang melengenda.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement