BEIJING – Kota Wuhan, yang dianggap sebagai “titik nol” penyebaran virus corona kembali ditempatkan dalam penguncian (lockdown), hampir tiga tahun sejak pandemi Covid-19 dimulai. Penguncian ini berlangsung di saat kota-kota di China memperketat pembatasan Covid-19 setelah lebih dari 1.000 kasus tercatat selama tiga hari berturut-turut.
Beban kasus virus corona China tetap kecil menurut standar global, tetapi tindakan penahanannya yang sangat ketat dan mengganggu tahun ini terhadap varian Omicron yang sangat mudah menular telah sangat membebani negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Wuhan, situs wabah Covid-19 pertama di dunia pada akhir 2019, melaporkan sekira 20 hingga 25 infeksi baru setiap hari pekan ini, mendorong pemerintah setempat untuk memerintahkan lebih dari 800.000 orang di satu distrik untuk tinggal di rumah hingga Minggu, (30/10/2022).
"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Jika kami masih bisa bertahan hidup seperti ini maka saya kira itulah yang akan kami lakukan," kata seorang warga Wuhan bermarga Chang, 38 tahun, sebagaimana dilansir Reuters.
"Ketika kami melihat berita tentang COVID ini, kami sekarang merasa agak mati rasa. Kami merasa mati rasa terhadap semua itu. Kami merasa semakin mati rasa."
Wuhan juga menangguhkan penjualan daging babi di beberapa bagian kota, menurut gambar dan posting di media sosial, setelah satu kasus COVID ditemukan yang menurut pihak berwenang terkait dengan rantai pasokan daging babi lokal.
Guangzhou, kota terbesar keempat di China dan ibu kota provinsi Guangdong, pada Kamis, (27/10/2022) menutup lebih banyak jalan dan lingkungan dan menahan orang-orang di rumah mereka karena daerah baru dianggap berisiko tinggi dalam kebangkitan COVID yang bertahan hingga minggu keempat.
Di Xining, ibu kota Provinsi Qinghai, unggahan media sosial menceritakan tentang kekurangan pangan dan kenaikan harga barang-barang penting ketika otoritas kesehatan di kota berpenduduk 2,5 juta orang itu berlomba untuk menahan rebound COVID setelah liburan Hari Nasional selama seminggu pada awal Oktober.
Pada 24 Oktober, 28 kota di China menerapkan berbagai tingkat tindakan penguncian, dengan sekitar 207,7 juta orang terkena dampak di wilayah yang bertanggung jawab atas sekitar 25,6 triliun yuan dari produk domestik bruto China.
Kota-kota besar lainnya di seluruh China termasuk Zhengzhou, Datong dan Xian telah menerapkan pembatasan baru minggu ini untuk mengendalikan wabah lokal.
Di Beijing, taman hiburan Universal Resort ditutup pada Rabu, (26/10/2022) setelah satu pengunjung dinyatakan positif terkena virus corona.
China telah berulang kali bersumpah untuk tetap pada respons tanpa toleransi terhadap COVID-19 dan menerapkan apa yang dikatakan pihak berwenang sebagai langkah-langkah yang diperlukan untuk menahan virus.
(Rahman Asmardika)