Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Misteri Kematian Adolf Hitler, Ditembak atau Tenggak Racun?

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 01 November 2022 |07:01 WIB
Misteri Kematian Adolf Hitler, Ditembak atau Tenggak Racun?
Adolf Hitler. (Foto: Getty Images)
A
A
A

Sepuluh tahun kemudian, laporan dari kantor CIA di Venezuela menyebut seorang bekas prajurit SS mengaku bertemu Hitler di Kolombia.

Mereka menyertakan foto sang prajurit bersama orang yang diduga sebagai Hitler, sekalipun kantor CIA itu tak bisa memastikan keaslian foto.

Tipuan Soviet

Jadi apa sebenarnya yang terjadi pada Hitler?

Sesudah sukses menyerbu Berlin bulan April 1945, kekuatan Soviet menguasai jalur pelarian Führer dari kantor kanselir Jerman.

Tanggal 2 Mei, unit kontra intelijen Soviet – yang dikenal dengan nama Smersh – menutup taman dan bunker di Kementrian Luar Negeri yang menjadi pos bagi pemimpin Nazi sejak bulan Januari, saat pasukan Tentara Merah mulai masuk ke Polandia menuju Jerman.

Pencarian jenazah dilakukan dengan kerahasiaan tinggi, menurut sejarawan Anthony Beevor. Bahkan Marshal Georgy Zhúkov, komandan pasukan Soviet yang menyerang Berlin, tak boleh masuk dengan alasan "lokasi tidak aman".

Menurut Beevor, pencarian dan identifikasi mayat ini diikuti dengan sangat seksama oleh Moskow.

"Pemimpin Soviet Josef Stalin mengirim seorang jenderal dari NKVD (sebelum namanya berganti jadi KGB) untuk mengawasi identifikasi ini. Si jenderal punya sambungan khusus ke Kremlin dengan pengacak kode untuk laporan langsung," kata Beevor dalam artikel yang ia terbitkan di The New York Times.

Tanggal 5 Mei agen Smersh menemukan jenazah Hitler dan tunangannya, Eva Braun, dikubur di sebuah lubang di taman kantor kanselir. Lubang itu terbongkar oleh bom yang jatuh di situ.

Jenazah itu disiram bensin dan sebagian terbakar. Sulit untuk mengenali jenazah Hitler. Maka ketika tiba di kamar mayat, rahang jenazah dicabut untuk dikenali giginya.

Ini bisa dilakukan beberapa hari kemudian ketika Soviet berhasil menemukan Käthe Heusermann, asisten dokter gigi Hitler yang memberi catatan medis Sang Führer. Dari catatan itu dipastikan bahwa yang ditemukan itu memang jenazah Hitler.

Kemudian tahun 1973, kajian forensik gigi yang dilakukan oleh Dokter Reidar F. Sognnaes dari UCLA School of Dentistry (California) dan Ferdinand Ström dari University of Oslo, memastikan bahwa jenazah itu memang Adolf Hitler.

Dari makam ke makam

Jika Soviet tahu sejak awal, kenapa mereka membiarkan berbagai spekulasi soal kematian Hitler?

“Strategi Stalin adalah mengasosiasikan Barat dengan Nazisme, dan memberi kesan bahwa Inggris dan Amerika menyembunyikan hal itu,” tulis Beevor di bukunya Berlin, the Fall of 1945.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement