Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal Keponakan Napoleon Bonaparte, Putri Bangsawan yang Menaruh Minat Besar Terhadap Orgasme dan Seksualitas

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 05 November 2022 |07:06 WIB
Mengenal Keponakan Napoleon Bonaparte, Putri Bangsawan yang Menaruh Minat Besar Terhadap Orgasme dan Seksualitas
Marie Bonaparte/Foto: BBC
A
A
A

Dia memiliki rasa ingin tahun sejak awal: tentang sains, sastra, tulisan… dan juga tentang tubuhnya sendiri.

Suatu hari, "Mimau", salah satu dari banyak perempuan yang merawatnya, menemukan Marie sedang masturbasi.

"Itu dosa! Itu kejahatan! Jika kamu melakukan itu kamu akan mati!" katanya, seperti yang dicatat Marie sendiri dalam buku hariannya pada tahun 1952.

"Bonaparte mengklaim bahwa dia menghentikan masturbasi klitoris sekitar usia delapan atau sembilan tahun karena takut peringatan Mimau bahwa kematian adalah harga yang harus dibayar dari kesenangan erotis," tulis Nellie Thompson dalam esainya The Theory of Female Sexuality of Marie Bonaparte: Fantasy and Biology.

Sejak usia muda, dia pemberontak dan tidak menerima gagasan kepatuhan yang diwajibkan pada perempuan.

Sebelum menginjak usia 20 tahun, di tengah kebangkitan seksualnya, Marie Bonaparte berselingkuh dengan pria yang sudah menikah, salah satu asisten ayahnya.

Semuanya berakhir dengan skandal, pemerasan dan penghinaan untuknya.

Ayahnya memutuskan untuk memperkenalkan Marie kepada pria yang dia inginkan sebagai menantu, Pangeran George dari Yunani dan Denmark (1869-1957), yang 13 tahun lebih tua darinya.

Marie setuju, dan mereka menikah pada 12 Desember 1907 di Athena. Mereka memiliki dua anak, Putri Eugénie dan Pangeran Peter, tetapi hubungan mereka tidak bahagia.

Meskipun pernikahan itu berlangsung selama 50 tahun, Marie segera menyadari ikatan emosional suaminya yang sebenarnya adalah dengan pamannya, Pangeran Valdemar dari Denmark.

Marie, yang kemudian memutuskan mencari kekasihnya sendiri, menemukan penghiburan dari kehidupannya yang bermasalah dalam studinya.

Eksplorasi seksualitas perempuan

Kelaparan intelektual Marie dan kebutuhan untuk memahami sifat seksualitas dan kesenangan perempuan menjadi dorongannya.

Pada tahun 1924 ia menerbitkan esai "Catatan tentang penyebab anatomi frigiditas pada wanita" dengan nama samaran A.E. Narjani.

"Dia tidak menerima keyakinan bahwa perempuan hanya bisa orgasme dengan stimulasi klitoris langsung," kata Prof Wallen kepada BBC.

Marie berpikir bahwa jika seorang perempuan tidak bisa mencapai orgasme saat hubungan seksual, ini akan menimbulkan masalah anatomi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement