Ia mengatakan kepada jemaat di Lebanon bahwa ia juga berdoa untuk negara Anda yang tercinta, yang sangat lelah dan berusaha kerja keras, serta untuk semua orang yang menderita di Timur Tengah.
Paus asal Argentina yang berusia 85 tahun itu menggunakan kunjungan empat hari ke Bahrain, yang berpenduduk mayoritas Islam, untuk bertemu dengan pejabat-pejabat senior Muslim dan warga Katholik di Teluk. Negara itu juga memiliki komunitas buruh migran yang besar.
Paus pada Sabtu lalu (5/11/2022) melangsungkan misa terbuka bagi sekitar 30.000 orang, yang sebagian tak kuasa meneteskan air mata dalam kesempatan itu.
Sementara itu, menurut sebuah kelompok HAM yang berkantor di London, pernyataan Paus itu disampaikan sehari setelah polisi menahan kerabat seorang narapidana Bahrain yang sedang menunggu hukuman mati, yang melakukan protes dan meminta untuk bertemu dengan Paus. Namun pihak berwenang membantah terjadinya “penahanan.”
Kelompok-kelompok HAM telah sejak lama melaporkan terjadinya diskriminasi, represi dan pelecehan oleh penguasa di Bahrain terhadap tokoh dan aktivis oposisi Syiah.