MALANG - Hujan deras disertai angin kencang tak membuat ribuan Aremania dan sejumlah elemen masyarakat bergeser. Mereka tetap bertahan di depan Balai Kota Malang dan memenuhi setengah dari Bundaran Tugu Malang.
Tak hanya itu, hujan deras disertai angin kencang juga membuat sebuah panggung yang sebelumnya digunakan untuk upacara peringatan Hari Pahlawan roboh sebagai tempat marching band, sesaat sebelum massa aksi tiba di Bundaran Tugu Malang pada Kamis pagi (10/11/2022).
 BACA JUGA:Kapal Rumah Sakit China Masuki Perairan Teluk Jakarta, Ada Apa?
Panggung ini berlokasi tepat di depan Balai Kota Malang roboh sekitar pukul 13.00 WIB. Meski sudah terlihat sejumlah orang dari massa aksi beruntung hal itu tak menimpa para Aremania dan masyarakat yang melintas jalan depan Bundaran Tugu Malang.
Massa aksi masih bertahan menuntut keadilan dan pengusutan kasus tragedi Kanjuruhan disegerakan. Mereka juga menuntut agar pemerintah menambah pasal kepada para tersangka dan menjerat seluruh stakeholder yang bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan Malang tersebut.
 BACA JUGA:Gempa M 4,9 Guncang Kota Takengon Aceh
Terlihat sepanjang aksi jalan kaki dari kawasan Stadion Gajayana menuju Alun-alun Kota Malang, berlanjut ke kawasan Wisata Kayutangan Heritage, Simpang Empat Rajabali, hingga berakhir di Balai Kota Malang terlihat tertib dan damai.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News