Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pasangan yang Jatuh Cinta di Pusat Kesehatan Mental, Lalu Menikah di RS Jiwa Terbesar dan Tertua di Asia

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 13 November 2022 |15:32 WIB
Kisah Pasangan yang Jatuh Cinta di Pusat Kesehatan Mental, Lalu Menikah di RS Jiwa Terbesar dan Tertua di Asia
Pasangan ini jatuh cinta di pusat kesehatan mental dan menikah (Foto: File/NDTV)
A
A
A

CHENNAI – Kedua orang ini tidak menduga akan menemukan jodoh mereka di pusat kesehatan mental (iMH) yang berusia 225 tahun di Chennai, India. Keduanya pun memutuskan menikah di rumah sakit (RS) jiwa tertua dan terbesar di Asia itu.

Mahendran dan Deepa, yang menjalani perawatan mental di IMH sekitar dua tahun lalu, dikabarkan jatuh cinta, dan memutuskan untuk menikah di tempat institut di hadapan dokter, perawat dan staf lain dan anggota keluarga pada Jumat (11/11/2022). Pernikahan mereka diresmikan oleh Menteri Kesehatan Tamil Nadu Ma Subramanian.

Baca juga: Pasukan Rusia Rebut RS Jiwa Ukraina, 670 Pasien Terjebak

"Ini adalah salah satu pernikahan yang berada pada level yang berbeda, dan yang pertama dalam hidup saya. Direktur dan staf IMH melakukan upacara dengan kehadiran seorang pendeta, seolah-olah itu pernikahan keluarga mereka sendiri," kata Subramanian memuji pernikahan tersebut di hadapan para profesional medis, dikutip NDTV.

Baca juga: Suami Wanita yang Klaim Melahirkan 10 Bayi Kembar Ingin Istrinya Bebas dari Rumah Sakit Jiwa

Terlepas dari rangkaian hadiah menarik yang dikenal dalam bahasa Tamil sebagai 'pelihat varisai', salah hadiah yang mengejutkan pasangan itu adalah surat terpisah yang diserahkan kepada mereka oleh menteri yang menunjuk mereka sebagai manajer lingkungan di IMH setiap bulan dengan gaji masing-masing 15.000 rupee (Rp2,8 juta).

Pengantin pria Chennai Mahendran, 42, diketahui dirawat karena gangguan bipolar. Sedangkan pengantin wanita dari Vellore menjalani perawatan karena stres setelah kematian ayahnya. Itu adalah cinta pada pandangan pertama bagi Mahendran. Dia pun memutuskan melamar Deepa, 36. Depa pun memgaku membutuhkan waktu untuk menjawab lamaran itu.

"Saya tidak bisa langsung menjawab dan jadi mencari waktu. Dan ketika saya bilang 'ya' dia bersemangat," kata Deepa.

"Dia selalu ingin bekerja untuk kemajuan pasien di sini dan saya akan bergabung dengannya dalam layanan yeoman," tambahnya.

Awalnya, terdengar ‘rumor’ disekitar koridor IMH bahwa sepasang pasien datang terlambat ke bangsal mereka.

"Namun belakangan diketahui bahwa Mahendran dan Deepa saling mencintai dan ketika mereka menyatakan niat mereka, kami memutuskan untuk menikahkan mereka," kata Dr Poorna Chandrika P, Direktur & Kepala Departemen Psikiatri IMH. Seluruh tim di rumah sakit bekerja sama dalam mengatur pernikahan di kuil di tempat rumah sakit.

Setelah rehabilitasi, Mahendran bekerja di pusat penitipan anak rumah sakit sementara Deepa bekerja di Cafe R'vive, sebuah kafe yang dikelola oleh pasien IMH sebagai bagian dari inisiatif untuk memastikan mata pencaharian bagi pasien kesehatan mental yang pulih.

Keduanya dipindahkan ke bangsal di "Half Way Home" di kampus rumah sakit, beberapa bulan yang lalu. Rumah ini menampung orang-orang yang telah sembuh.

Pihak rumah sakit menyetujui pernikahan itu setelah banyak pertimbangan. "Meskipun pria dan wanita itu sudah menjalani kehidupan yang hampir normal, kita harus memastikan penyakitnya tidak kambuh lagi," kata seorang dokter.

IMH di Kilpauk memiliki kapasitas untuk menampung 1.800 pasien rawat inap, di 21 bangsal termasuk untuk de-kecanduan, sakit jiwa, perawatan psikiatri intensif dan bangsal geriatri.

Mereka yang dirawat di sini kebanyakan menderita penyakit mental berat seperti skizofrenia, gangguan bipolar, ketergantungan alkohol dan obat-obatan, serta cedera otak traumatis.

Rata-rata, sekitar 500 orang mengunjungi blok rawat jalan. IMH telah memainkan peran penting sejak pandemi merebak, terutama dalam memberikan konseling kepada masyarakat dan berkoordinasi dengan para konselor di seluruh Tamil Nadu dalam membantu masyarakat mengatasi ketakutan mereka terhadap virus corona.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement