WASHINGTON - Partai Republik diproyeksikan akan memenangkan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) pada Rabu, (16/11/2022). Hasil pemilihan paruh waktu ini akan menyebabkan pemerintahan yang terpecah pada dua tahun sisa masa jabatan Presiden Joe Biden.
Kemenangan tersebut memberi Partai Republik kekuatan untuk mengendalikan agenda Biden, serta untuk meluncurkan penyelidikan terhadap pemerintahan dan keluarganya yang berpotensi merusak secara politik.
BACA JUGA: Caleg yang Sudah Meninggal Menangi Pemilu Paruh Waktu AS
Pengumuman ini datang setelah lebih dari seminggu penghitungan suara, ketika Edison Research memproyeksikan Partai Republik telah memenangkan 218 kursi yang mereka butuhkan untuk mengendalikan DPR. Kemenangan Partai Republik di distrik Kongres ke-27 California membuat partai tersebut melewati ambang batas untuk mendapatkan mayoritas.
"Rakyat Amerika siap untuk arah baru, dan Partai Republik di DPR siap untuk mewujudkannya," kata Pimpinan Partai Republik di DPR, Kevin McCarthy di Twitter.
BACA JUGA: AS Gelar Pemilu Sela Krusial Pekan Depan, Berikut Beberapa Hal yang Perlu Diketahui
Kekalahan Partai Demokrat ini menghilangkan sebagian kekuatan Biden di Washington, tetapi pada Rabu dia memberi selamat kepada McCarthy dan mengatakan dia akan bekerja keras untuk memberikan hasil.
"Rakyat Amerika ingin kami menyelesaikan pekerjaan untuk mereka," kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
Dengan meraih mayoritas di DPR Partai Republik kemungkinan akan melakukan pembalasan atas dua upaya pemakzulan oleh Partai Demokrat terhadap Trump. Partai Republik bersiap untuk menyelidiki pejabat administrasi Biden dan urusan bisnis masa lalu putra Biden, Hunter, dengan China dan negara lain - dan bahkan Biden sendiri.
Sementara di bidang internasional, Partai Republik dapat berusaha untuk menghentikan bantuan militer dan ekonomi AS untuk Ukraina saat berperang melawan pasukan Rusia.
Hasil pemilihan paruh waktu, selain untuk memilih Kongres AS, gubernur negara bagian, dan kantor lokal lainnya, juga diyakini akan berpengaruh pada Pemilihan Presiden 2024.
(Rahman Asmardika)