Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Benjamin Jesty, Pionir Vaksinasi Penyelemat Dunia dari Wabah Mematikan yang Jejaknya Terkubur Sejarah

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 25 November 2022 |06:00 WIB
Benjamin Jesty, Pionir Vaksinasi Penyelemat Dunia dari Wabah Mematikan yang Jejaknya Terkubur Sejarah
Potret Benjamin Jesty/Foto: BBC
A
A
A

Cacar adalah penyebab utama kematian pada abad ke-18. Kebanyakan orang terinfeksi selama hidup mereka, dan sekitar 30% dari mereka yang terinfeksi meninggal dunia.

Jesty telah tertular cacar sapi di masa belianya dan mengetahui bahwa para pemerah susu agaknya, entah bagaimana, kebal dari penyakit manusia yang lebih mematikan itu.

Menggunakan nanah yang diambil dari goresan luka pada ambing sapi, dia menggunakan kaos kaki rajutan untuk menggores materi yang terinfeksi ke kulit istri dan dua anak lelakinya.

Namun istrinya sakit parah dan, walaupun akhirnya sembuh, Jesty malah menjadi korban fitnah.

"Pengadilan terakhir bagi ilmu sihir digelar kurang dari 40 tahun sebelumnya," ungkap Pead.

"Jesty dicaci maki, orang-orang menaruh curiga kepadanya."

"Pada masa itu, semua orang pergi ke gereja di hari Minggu dan tubuh manusia itu suci, tetapi di sini ada sosok pria yang mengambil sesuatu dari seekor binatang dan menusukkannya ke tubuh manusia."

Eksperimen Jesty kemudian terbukti berhasil ketika upaya untuk menginfeksi putranya menunjukkan bahwa mereka kebal terhadap cacar.

Pada 1796, Edward Jenner, yang diyakini sudah mendengar tentang langkah luar biasa Jesty, melakukan prosedur serupa pada seorang bocah lelaki berusia delapan tahun, tetapi temuannya ditolak oleh Royal Society.

Pada 1798 dia melakukan berbagai eksperimen pada 23 anak dan, setelah mendapat dukungan dari rekan-rekannya dan raja, dia dianugerahi sejumlah besar uang oleh parlemen, pertama £10.000 pada 1802, kemudian £20.000 selanjutnya pada 1807.

Namun, kontribusi Jesty tidak luput dari perhatian, di mana para dokter dan pendeta menyerukan agar dia juga diakui.

Pada 1805, upaya lobi mereka telah meyakinkan Institut Vaksin Cacar Institute di London untuk menanyai Jesty perihal eksperimennya dan dia diberi gulungan dan lanset emas.

Seniman terkemuka, Michael William Sharp, juga ditugaskan untuk melukis potretnya tetapi, terlepas dari isyarat itu, para pendukung Jenner yang berjejaring dengan baik memenangkan hari itu, dan Jesty tampaknya hanya akan tetap menjadi catatan kaki dalam sejarah medis.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement